Cara Mengendalikan Hama Tikus yang Efektif secara Biologis

Bagaimana cara mengendalikan hama tikus di lahan pertanian yang efektif? Informasi ini sangat penting bagi para petani, pebudidaya, atau sejenisnya yang bergerak di bidang pertanian secara umum.

Anda salah satu pelakunya hingga sekarang masih setia dan aktif berprofesi sebagai petani. Profesi yang sebagian kalangan menganggapnya kuno dan tidak banyak mendatangkan keuntungan finansial. Padahal kenyataannya tidak seluruhnya benar dan para petani di Indonesia juga semakin hidup sejahtera.

Namun demikian, problematika atau masalah yang dihadapi para petani khususnya dalam proses menanam atau membudidayakan produk hortikultura tertentu begitu banyak. Salah satu masalahnya yang terkesan klasik dan hingga sekarang masih mengkhawatirkan yaitu hama tikus.

Hama Tikus yang Meresahkan Para Petani

Tikus merupakan jenis hewan pengerat yang juga termasuk omnivora atau pemakan segalanya. Mulai dari daging berbagai makhluk hidup, beragam tanaman, hingga sesama tikus bisa saling memakan alias kanibal.

Sebagian besar hewan pengerat ini membuat sarang di kedalaman tanah yang teksturnya tidak begitu keras, seperti di lahan pertanian. Banyak dijumpai lubang-lubang sarang tikusnya disana yang sangat mengancam serta merugikan para petani.

Terutama di malam hari tikus-tikus akan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tanaman padi, palawija, sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya menjadi incarannya. Oleh karenanya Anda sebagai petani harus mampu mengendalikan hama tikus dengan cara biologis.

Jadi, Anda tidak perlu menggunakan insektisida, pestisida, atau racun berbahan kimiawi berbahaya lainnya untuk mengendalikannya. Langkah ini memang lebih aman, tetapi membutuhkan skill atau keahlian melatih hewan sebagai musuh para tikus.

Mengendalikan Hama Tikus secara Biologis

Anda sudah mengetahui bahwa cara biologis lebih aman dan tidak merusak tanaman secara kimiawi. Oleh karenanya, silahkan coba mempraktikkannya dengan langkah-langkah yang efektif. Pastinya juga caranya direkomendasikan karena sudah terbukti efektif hasilnya.

Namun demikian, Anda mungkin belum mengetahui caranya sehingga sangat membutuhkan informasi selengkapnya. Lalu, bagaimana cara mengendalikan hama tikus secara biologis yang direkomendasikan? Berikut penjelasan selengkapnya harus Anda ketahui.

1. Memanfaatkan Hewan Musuh Tikus

Cara mengendalikan hama tikus secara biologis paling efektif yaitu memanfaatkan musuh hewan pengerat tersebut. Diketahui hewan pengerat ini dalam rantai makanan berperan sebagai santapan hewan-hewan karnifora sebagai predatornya. Misalnya, ular, kucing, anjing, burung hantu, atau yang lainnya.

Anda bisa memanfaatkan salah satunya yang cukup jinak dan bisa dilatih untuk memburu serta menangkap tikusnya. Sebagai contoh, burung hantu yang begitu gemar menyantap tikus sebagai makanannya. Anda bisa membuat rumah burung hantunya di sekitar persawahan agar dapat memburu hewan pengerat itu di malam hari.

Akan tetapi, memelihara burung hantu tidak mudah apalagi Anda yang baru pertama kali melakukannya. Selain itu, beberapa jenis atau variannya dilindungi oleh undang-undang, sehingga tidak boleh diperjualbelikan bebas apalagi memeliharanya secara pribadi.

Oleh karenanya, Anda bisa memilih hewan musuh pengerat lainnya, seperti anjing atau kucing. Memanfaatkan hewan-hewan tersebut untuk mengendalikan hama tikus lebih efektif dan tidak membutuhkan modal banyak. Jadi, tidak ada salahnya coba mempraktikkannya.

2. Memasang Perangkap Tikus

Cara mengendalikan hama tikus secara biologis lebih efektif dengan memasang perangkap di sekitar lahan pertanian. Dikarenakan tikus-tikusnya cukup banyak, maka ukuran perangkapnya lebih besar serta dipasang pada beberapa titik lokasi.

Tujuannya banyak hewan pengerat ini bisa terperangkap dan membasminya hingga ke anak-anaknya. Tentu saja alat perangkapnya bukan seperti perangkap tikus pada umumnya dipasang di rumah-rumah. Namun, perangkapnya bisa didesain khusus agar lebih efektif menangkapnya.

Atau mungkin, Anda bisa mendesain dan membuat perangkapnya sendiri. Tentu saja dengan ide dan inspirasi dari dunia maya melalui browsing internet. Dengan begitu, Anda bisa mengenal, mengetahui, dan mengaplikasikan teknologi perangkapnya yang lebih modern.

Jadi, hewan-hewan pengerat yang lari kocar-kacir dikejar musuh bebuyutannya, seperti kucing, anjing, atau burung hantu. Pastinya sebagian akan masuk perangkap yang sudah dipasang dan disiapkan. Dengan begitu, selain dimangsa oleh hewan predator, juga terperangkap tidak bisa keluar.

Selanjutnya, Anda tinggal membasminya segera agar semua tikusnya tidak lari lagi dan berkembang biak semakin banyak. Cara seperti itulah yang seharusnya diaplikasikan oleh para petani di Indonesia.

Cara di atas masih efektif diaplikasikan hingga sekarang. Anda bisa mencoba salah satunya atau satu per satu caranya dengan tujuan mengendalikan hama tikus lebih efektif.