Mengenal likuifaksi tanah sangat besar manfaatnya sebagai langkah mitigasi bencana. Fenomena alam ini pernah terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada September tahun 2018 lalu. Diakibatkan oleh terjadinya gempa bumi.
Tidak menutup kemungkinan fenomena serupa terjadi di daerah lain. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan likuifaksi. Gejala alam ini perlu diwaspadai sebelum menimbulkan kerugian. Berikut penjelasan selengkapnya.
Mengenal Likuifaksi Tanah dan Penyebabnya
Likuifaksi tanah atau likuifaksi gempa adalah kondisi dimana kekuatannya menjadi hilang yang tadinya padat jadi mudah bergeser. Hilangnya kekuatan ini terjadi pada tanah yang umumnya mengandung banyak air dan terdampak gempa bumi.
Kondisi paling rentan adalah area yang mengandung banyak pasir, lumpur serta berkerikil. Kondisi seperti umumnya menyebabkan drainase buruk sehingga kekuatan tanahnya lemah. Selain oleh faktor alami, likuifaksi bisa juga disebabkan oleh faktor lain.
1. Peledakan
Mengenal likuifaksi tanah penting juga mempelajari penyebab dari faktor buatan, yang pertama adalah peledakan. Biasa terjadi pada area tidak rata, dengan tujuan untuk membuat permukaan rata agar bisa digunakan untuk pertanian, perkebunan atau pemukiman.
2. Pemadatan
Pemadatan dilakukan juga untuk tujuan supaya bisa digunakan untuk tujuan produktif. Misalnya area bekas sawah yang berlumpur dan kandungan airnya tinggi, dipadatkan dengan cara menguruknya.
Hasilnya nanti sawah tersebut jadi lebih padat, di atas permukaannya bisa dibuat bangunan, atau ditanami dengan tanaman non-padi. Namun karena tanah terdiri dari ruang pori serta komponen penyusun, saat terjadi goncangan ruang tersebut akan terisi air.
Hal ini terjadi karena sebelumnya dekat dengan sumber air. Apabila ruang pori terisi air maka volume keseluruhan tanah akan berkurang. Dan kembali lagi, kandungan air jadi lebih tinggi menyebabkan kekuatannya berkurang.
3. Proses Vibroflotation
Vibroflotation adalah metode untuk mengubah struktur butiran tanah dengan memanfaatkan alat penggetar. Proses penggetaran ini meningkatkan tekanan air antara butiran, sehingga butiran bergerak bebas di antara air dan kehilangan daya ikat.
Secara substansial mengenal likuifaksi tanah kamu akan mengenal proses perubahan atau penurunan ketahanan terhadap tegangan geser. Ketahanan yang menurun kemudian menyebabkan massa tanah mengambil karakteristik cairan.
Karena keadaannya jadi lebih cari, maka akan berubah bentuk dengan mudah. Jika ini terjadi maka benda berat seperti bangunan konstruksi di atas permukaannya akan rusak. Bahkan jalan beraspal juga mudah pecah, retak dan sebagainya.
Dampak Likuifaksi Tanah pada Lingkungan Sekitar dan Cara Penanggulangannya
Mengenal likuifaksi tanah tentu harus paham juga seperti apa dampaknya. Dampak paling mudah dilihat adalah, adanya gejala pasir hisap. Bangunan atau material di atasnya bisa terendam.
Suatu area lahan yang terlikuifaksi akan memberikan dampak seperti pasir hisap, merendam bangunan atau material di atasnya. Pondasi bangunan yang umumnya tertanam akan mudah dihisap oleh tanah.
Jika likuifaksi terjadi dalam skala besar, maka bangunan besar di atasnya akan masuk ke bawah seperti terhisap. Lantai serta dinding bangunan juga dapat rusak karena air mulai naik ke dalam sela-sela lantai dan dinding.
Lebih jauh, jika kondisi ini terjadi terus-menerus maka dapat menyebabkan kerusakan peralatan bahkan sambungan elektronik. Tentu ini merugikan bagi manusia, terutama jika terjadi pada area pemukiman.
Mengenal likuifaksi tanah, tentunya tidak jauh dari pembahasan longsor. Ini juga diakibatkan menurunnya daya ikat antar komponen tanah. Biasa terjadi di area perbukitan, pegunungan dan persawahan.
Terdapat beberapa cara menanggulangi serta mencegah terjadinya likuifaksi. Diantaranya dengan cara konvensional yaitu, modifikasi fisik, mengangkat tekanan air pada pori-pori, densifikasi serta menambah kekuatan pondasi bangunan.
Pendekatan baru untuk mitigasi adalah dengan memasukkan gelembung gas ke dalam tanah. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan pori air sehingga bebannya berkurang signifikan. Gelembung gas dimasukkan menggunakan mikroorganisme.
Metode inovatif ini disebut dengan desaturasi biogas. Dengan tingkat efektifitas mencapai 90%, metode ini paling efisien juga karena konsumsi energinya paling sedikit, viskositas bakteri (mikroorganisme) rendah, cairan nutrisi mudah masuk ke dalam pasir.
Inti dari metode penanggulangan ini adalah pencegahan terjadinya pencairan suatu lahan serta mengurangi kerusakannya. Bagi kamu yang tinggal di area dengan sumber air tinggi misalnya dekat dengan persawahan, penting sekali mengenal likuifaksi tanah serta pencegahannya.