Ilmu Kimia : Sejarah Biografi Geber

Jabir bin Hayyan: Riwayat Ilmuwan Muslim yang Muncul 900 Tahun sebelum Boyle

Philosophys.technology – Ilmu Kimia merupakan cabang ilmu fisik yang mempelajari mengenai susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu yang dikenal masuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains tersebut mencatut beberapa nama terkenal dalam proses perkembangannya. Sebut saja Robert Boyle, Bapak Pendiri Kimia, yang hidup pada tahun 1627-1691. Boyle merupakan ilmuwan yang dianggap sebagai bapak pendiri kimia melalui karya fenomenalnya yaitu The Skeptical Chymist. Boyle yang terkenal dengan “Hukum Boyle” tersebut akhirnya ditetapkan sebagai sosok pembesar di salah satu cabang ilmu fisik ini.

Namun, jauh sebelum Robert Boyle muncul, cendekiawan Muslim telah terlebih dahulu memperkenalkan kimia sebagai salah satu cabang ilmu fisik. Dunia Barat mengenalnya sebagai sosok Geber, tetapi ia bernama lengkap Abu Musa Jabir bin Hayyan. Jabir bin Hayyan muncul dengan teori mengenai kimia dengan jarak 900 tahun sebelum kemunculan Boyle.

Siapa Jabir bin Hayyan?

Lahir di Irak pada tahun 750, Jabir bin Hayyan merupakan seorang cendekiawan Muslim yang turut memengaruhi perkembangan Sains di dunia modern saat ini. Jabir bin Hayyan yang muncul sembilan abad sebelum Boyle merupakan satu dari sekian cendekiawan Muslim yang mulai mengembangkan ilmu, khususnya kimia, ketika keruntuhan Roma terjadi. Terlebih, selepas Roma runtuh pada tahun 470-an hingga memiliki kekosongan kurang lebih 800 tahun.

Jabir bin Hayyan yang kemudian dikenal pula dengan nama Geber merupakan cendekiawan Muslim yang hidup di dua dinasti. Pertama, akhir Kekhalifahan Umayyah, dan kedua di awal Kekhalifahan Abbasiyah. Dalam sebuah riwayat sejarah yang disampaikan laman Britannica, Jabir bin Hayyan disebut merupakan murid dari Imam Ja’far bin Muhammad. Laman tersebut juga mencatat bahwa Jabir bin Hayyan alias Geber merupakan sosok yang misterius, terutama mengenai kadar keilmuan yang ia miliki. Geber dicatat memiliki tak kurang dari 3.000 karya tulis.

Paul Kraus, seorang sejarawan menyatakan teori bahwa 3.000 karya tulis yang tercatat merupakan milik Jabir bin Hayyan adalah sebuah mitos. Kraus menilai bahwa Jabir bin Hayyan tidak mungkin sejumlah karya tulis tersebut, sebab memiliki banyak perbedaan. Baik dalam gaya maupun tema tulisan. Lebih lanjut, Kraus menyimpulkan hal demikian sebab tulisan-tulisan tersebut dibuat pada abad ke-9 dan ke-10 Masehi, jauh setelah Jabir bin Hayyan wafat. Karya tulis tersebut pun diyakini oleh Kraus sebagai “korpus Jabirian.” Jabirian merupakan sebutan yang disematkan kepada para pengikut atau penggemar Jabir bin Hayyan.

Misteri keilmuan Geber lainnya

Abu Musa Jabir bin Hayyan merupakan salah satu kimiawan yang dikenal sebagai Bapak Kimia Bangsa Arab sebab ilmu-ilmu yang ia kembangkan dan bagikan. Dikenal sebagai Geber, sosok tersebut merupakan salah satu yang berpengaruh dalam penemuan ilmu seputar proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi, dan penguapan. Cabang ilmu tersebut sendiri disebut sebagai “bentuk ilmu Sains yang tidak dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia.”

Selain misteri mengenai 3.000 karya tulis Jabir bin Hayyan yang disangkal Kraus seperti disebut di atas. Misteri lain juga melingkupi sosol ahli kimia tersebut. Terutama mengenai buku Al Ahjar. Sebenarnya, Al Ahjar merupakan salah satu buku yang ditulis oleh sosok yang juga dikenal sebagai Geber tersebut. Namun, yang membuat Al Ahjar berbeda adalah buku tersebut ditulis oleh Jabir bin Hayyan menggunakan bahasa kode rahasia. Catatan sejarah menyangka bahwa kode rahasia tersebut hanya dimengerti oleh sosok satu perguruan Jabir bin Hayyan seorang saja.  Muncul dengan segala teori yang lantas menyebutnya sebagai sosok di bidang ilmu kimia, Jabir bin Hayyan sendiri dikenal berguru pada Barmaki Vizier. Barkimi Vizier hidup pada pemerintahan Harun al-Rashid di Baghdad.

Wafatnya Jabir bin Hayyan

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abu Musa Jabir bin Hayyan memiliki nasab yang tersambung kepada Abdillah Al Kufy Al Azdy yang lahir di Kufah, Irak. Keluarga asli Jabir bin Hayyan berasal dari Yaman sebelum hijrah ke Kufah.  Jabir bin Hayyan merupakan putra dari Hayyan Al Azdy, seorang tabib. Pasca sang ayah dijatuhi hukuman mati oleh Kekhalifahan Umayyah lantaran kedapatan mendukung revolusi Dinasti Abbasiyah, Jabir bin Hayyan bertandang ke Yaman. Jabir bin Hayyan mempelajari banyak hal di bawah bimbingan Harbi Al Himyari, sosok ulama besar di Yaman saat itu. Terutama mengenai bidang ilmu Al Quran, Matematika, dan lain sebagainya.

Sumber:

https://pku.unida.gontor.ac.id/jabir-ibnu-hayyan-ilmuan-kimia-dalam-sejarah-islam/

https://tirto.id/biografi-jabir-bin-hayyan-karya-bapak-ilmu-kimia-modern-muslim-gpPq

https://www.britannica.com/biography/Abu-Musa-Jabir-ibn-Hayyan

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Abu_Musa_Jabir_bin_Hayyan

https://www.researchgate.net/publication/45260574_Jabir_ibn_Hayyan