Cara Kerja Mesin Penanam Padi Beserta Jenisnya

Mesin penanam padi atau rice transplanter merupakan salah satu teknologi pertanian yang berdampak positif bagi para petani. Sebab, adanya alat ini bisa membantu mereka memberikan jarak yang pas antar padi saat proses penanaman.

Ketika jaraknya dibuat dengan tepat, dapat meningkatkan produksi padi hingga mencapai persentase sejumlah 30 persen. Bukan hanya meningkatkan produksi hasil panen saja, tapi jarak antar padi yang tepat juga lebih memudahkan perawatannya.

Walaupun ukurannya tampak cukup besar, petani tidak perlu khawatir masalah tenggelam. Sebab, mesin ini telah dilengkapi pengapung dan perancangannya sudah dibuat seringan mungkin. Agar lebih paham cara kerja dan jenis alat satu ini, kamu bisa menyimak uraian berikut.

Memahami Cara Kerja Mesin Penanam Padi

Dalam proses penanaman padi, alat ini memakai sistem jajar legowo dari Jawa Timur. Penggunaan mesin ini tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Hanya dengan satu tenaga kerja yang bertugas sebagai operator mesin saja, penanaman padi sudah bisa dilakukan.

Mesin penanam padi ini akan membantu penanaman bibit padi dengan jarak, kedalaman, jumlah serta keadaan penanaman seragam. Sebenarnya pengoperasian mesin satu ini tidak terlalu sulit. Tapi, sebelum mengoperasikannya, pastikan kondisi bahan bakarnya mencukupi.

Selain bahan bakar, sangat penting mengecek transisi serta oli mesinnya. Bila jumlahnya tampak kurang, sebaiknya tambah terlebih dahulu sebelum mengoperasikan. Bila ternyata olinya terlihat kotor, sebaiknya ganti dulu dengan yang baru.

Tidak perlu terburu-buru mengoperasikan, pastikan kondisi bahan bakar baik serta tidak adanya kebocoran oli. Pastikan seluruh komponennya, seperti baut dan bagian hidrolik terpasang dengan baik. Baru setelah itu, kamu bisa mengoperasikan mesin penanam padi dengan cara berikut:

  1. Pertama-tama, posisi tuas operasi harus dipastikan dalam kondisi lock atau netral. Bila sudah, putar bagian saklar on-off dan tuas kopling utama diposisikan dalam keadaan mati. Bila dibutuhkan, tarik bagian choke.
  2. Sekarang waktunya melakukan starter pada mesin, caranya dengan menarik bagian tali starternya.
  3. Jangan terburu-buru mengoperasikan, tapi panaskan mesin dalam waktu kurang lebih 5 menit. Tujuan dari proses pemanasan yaitu supaya seluruh bagian yang bergerak terlumasi dengan baik. Lakukan pengaturan posisi ketinggian alat dengan keadaan di lapangan nantinya.
  4. Setelah proses pemanasan mesin penanam padi selesai dilakukan, sekarang waktunya menarik tuas kopling utama pada keadaan menyala. Langkah ini akan membuat alat mulai bergerak. Karena pada tahapan ini mesinnya akan bergerak, pastikan posisi awal alatnya tepat saat di lahan sawah yang ingin ditanami bibit padi.

Sebelum menggerakkan mesin, letakkan terlebih dahulu bibit padi yang ingin ditanam pada rak penampung serta tray. Jangan lupa untuk menentukan seberapa banyak jumlah bibit yang akan diambil.

Jenis Mesin Rice Transplanter Penting Diketahui

Tidak hanya satu saja, tapi terdapat 2 jenis mesin rice transplanter penting untuk diketahui. Apalagi bagi kamu yang tertarik untuk membelinya. Inilah 2 jenis rice transplanter yang dimaksud:

1. Walking Type (Tipe Berjalan)

Jenis pertama adalah walking type atau tipe berjalan. Petani pada jenis ini berperan sebagai operator yang ikut berjalan secara perlahan. Posisi petani tepat di bagian belakang mesin sambil mengarahkan kerapian penanam di area sawah.

Petani bisa meletakkan persediaan bibit pada rak mesin penanam padi yang sudah disediakan. Jadi, nantinya ketika bibit yang ditanam sudah habis dan perlu diisikan ulang, tray penanam bisa langsung diisi.

Menanam padi memakai alat jenis satu ini memang bisa dilakukan oleh satu orang saja. Tapi, bila ingin proses penanaman lebih cepat, bisa menambah satu orang lagi untuk membantu pengisian bibit.

2. Riding Type (Tipe Mengendarai)

Jenis kedua adalah riding type atau tipe mengendarai. Mengenai sistem pengoperasian, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan varian walking type. Perbedaannya terletak pada operator yang bisa mengendarai mesin tersebut seperti halnya kendaraan.

Jadi, operator tidak harus berjalan karena bisa menaiki mesin tersebut. Dalam pengoperasian alat ini, selain operator memerlukan satu tenaga kerja lagi untuk membantu meletakkan bibit pada tray saat proses penanaman padi.

Ingin menggunakan jenis mana, bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Keduanya sama-sama memudahkan proses penanaman padi. Hanya saja, pengoperasian setiap jenis mesin penanam padi tersebut dari segi teknisnya sedikit berbeda.