Mengenal Sifat Koloid Apa Saja dan Penjelasan Lengkapnya

Sebelum mempelajari sifat koloid apa saja, akan lebih mudah mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Koloid merupakan jenis campuran dari dispersi dua zat yang dicampurkan, sehingga muncul istilah fase terdispersi dan medium pendispersi.

Fase terdispersi menunjukkan zat yang menyebar merata dalam zat lainnya, sementara medium pendispersi adalah penyebab dari penyebarannya. Kedua istilah ini sendiri cukup sering ada dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu contoh untuk menunjukkan sifat koloid apa saja adalah santan yang memiliki butiran minyak di dalam air. Butiran minyak merupakan zat yang menyebar (fase terdispersi), sementara airnya merupakan penyebab dari penyebarannya (medium pendispersi).

Koloid sendiri bukan merupakan larutan maupun suspensi, melainkan berada di tengah keduanya. Karena berada di antara larutan dan suspensi, maka kamu bisa menciptakannya melalui proses kondensasi serta dispersi.

Memahami Sifat Koloid Apa Saja?

Koloid merupakan hasil dari campuran dua zat dengan fase terdispersi dan medium pendispersi sehingga memiliki sifat sendiri yang berbeda dari pembentuknya. Agar lebih jelas, berikut adalah penjabaran dari sifat koloid.

1. Efek Tyndall

Sifat pertama adalah Efek Tyndall yang menunjukkan bahwa partikel koloidnya bisa menghamburkan cahaya. Cahaya yang diarahkan ke air yang merupakan larutan akan diteruskan sehingga tidak bisa terlihat.

Berbeda ketika cahaya diarahkan pada susu yang merupakan campuran dua zat akan dihamburkan sehingga jejaknya bisa terlihat. Percobaan ini bisa kamu lakukan dengan mudah di rumah untuk mengetahui salah satu dari sifat koloid apa saja.

2. Adsorpsi

Adsorpsi merupakan sebutan dari peristiwa menempelnya ion pada permukaan koloid karena partikelnya mampu menarik partikel yang kecil. Kemampuan ini sendiri muncul karena tegangan permukaan koloidnya yang cukup tinggi.

Ketika mengadsorpsi ion bermuatan positif, maka koloidnya akan bermuatan positif, begitu juga sebaliknya. Bukan hanya ion saja, partikel koloidnya juga bisa menyerap muatan listrik statis.

3. Gerak Brown

Robert Brown merupakan botanis yang berhasil mengamati pergerakan partikel dan menunjukkan sifat koloid apa saja. Menurut hasil pengamatan secara mikroskopis, partikel koloidnya terlihat bergerah secara acak dengan jalur zig-zag pada medium pendispersi.

4. Koagulasi Koloid

Sifat ini merupakan proses penggumpalan partikel karena muatan koloidnya telah netral sehingga tidak tolak menolak dan dapat menyatu. Sebab muatan yang terhubung dengan muatan yang sama jenisnya akan tolak-menolak dan tidak akan menggumpal.

Pada penjelasan sifat koloid apa saja satu ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menetralkan koloidnya. Pertama mencampurkan koloid positif dan negatif sehingga muatannya saling menetralkan, atau bisa juga dengan menambahkan larutan elektrolit.

5. Dialisis

Selanjutnya adalah Dialisis, yaitu proses pemurnian dua campuran dua zat dari berbagai ion yang menganggunya. Cara memurnikannya dengan menggunakan membran semipermeabel sehingga koloidnya akan mendorong ion keluar ketika air dialirkan.

Pada salah satu sifat koloid apa saja ini, hanya ion yang akan keluar karena ukurannya lebih kecil dibandingkan membran semipermeabel. Sifat ini sendiri kini digunakan untuk membantu kehidupan manusia seperti proses cuci darah atau hemodialisis.

6. Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakan partikel pada koloidnya dalam medan listrik, biasanya sifat ini dimanfaatkan untuk proses pemisahan potongan gen dalam bioteknologi. Selain itu, elektroforesis juga diterapkan dalam identifikasi DNA dalam mendeteksi kelainan genetik.

7. Liofil dan Liofob

Sebelum masuk pada pembahasan sifat koloid apa saja selanjutnya, kamu perlu mengetahui liofil dan liofob. Keduanya sendiri biasanya ditemukan pada campuran zat berjenis sol, artinya ada sol liofil dan sol liofob.

Sol liofil memiliki zat terdispersi yang mampu menarik medium terdispersinya karena memiliki ikatan hidrogen. Sol ini biasanya lebih kental, memiliki ukuran partikel besar, juga bersifar gerak brown kecil.

Sementara sol liofob memiliki zat terdispersi yang tidak bisa menarik medium pendispersinya. Hal ini mengakibatkan tidak ada proses interaksi di dalamnya, sifatnya juga lebih encer dibandingkan sol liofil.

8. Koloid Pelindung

Sol liofil memiliki sifat menarik sehingga biasa digunakan untuk pelindung sol liofob agar tidak terjadi koagulasi meski ada larutan elektrolit. Misalnya saja pada es krim terdapat gelatin yang membuat es tetap menyatu dan mempertahankan kekenyalannya.

Koloid merupakan campuran dua zat yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga cukup mudah melakukan percobaan. Nantinya percobaan dilakukan untuk mengetahui sifat koloid apa saja dan penjabarannya.