8 Tingkatan Periodisasi Estetika

Sejarah perkembangan estetika yang didasarkan pada perkembangan di dunia barat, melahirkan tingkatan periodisasi estetika terdiri atas 8 tahapan. Di mulai dari filsafat Yunani Kuno yang masih dikenal hingga saat ini.

Pembahasan mengenai estetika selama berabad-abad dikembangkan dalam Filsafat Barat dan menjadi pemikiran dikembangkan sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan periode tertentu.

Dalam setiap periode ada nama-nama filsuf terkenal yang meletakkan ajaran-ajarannya dengan nama besar terkenal hingga saat ini.

8 Tingkatan Periodisasi Estetika yang Perlu Diketahui

Estetika merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas mengenai keindahan, membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk dan bagaimana manusia dapat merasakannya. Dalam perkembangannya, terdapat 8 tingkatan dari klasik hingga kontemporer, yaitu:

1. Periode Klasik atau Dogmatik

Dalam masa ini banyak filsuf yang membahas mengenai keindahan dan menjadi dasar pandangan terhadap estetika. Ada 3 nama besar dikenal sebagai perintis, peletak dasar, dan penerus ajaran, yaitu Socrates, Plato, serta Aristoteles.

Beberapa ciri pandangan mengenai keindahan zaman ini adalah:

  • Bersifat metafisik, yaitu ide kebenaran dan kebaikan dengan tingkat kualitas. Keindahan tertinggi merupakan keindahan Tuhan.
  • Bersifat objektifistik, yaitu pada setiap benda terdapat keindahan sesungguhnya.
  • Bersifat fungsional, yaitu pandangan mengenai keindahan dan kaitannya terhadap 4 hal; moral, kesenangan, keadilan, serta kebenaran.

2. Periode Skolastik

Tingkatan periodisasi estetika berikutnya adalah skolastik, yaitu masa timbulnya filsafat baru atau disebut sebagai filsafat abad pertengahan. Pada masa ini perhatian utama filosof adalah theologia.

Karena kebanyakan filosofnya merupakan penganut Kristen atau pemimpin gereja. Salah satu filsuf yang terkenal di periode skolastik adalah Thomas Aquinas dengan paparan mengenai 3 kondisi keindahan, yaitu:

  • Keutuhan atau kesempurnaan.
  • Perimbangan atau keserasian.
  • Kecermelangan atau kejelasan.

3. Periode Renaisance

Pada masa ini konsep keindahan klasik Yunani dan Romawi kembali. Gerakan pembaharuan dimulai pada abad 16 dengan memperbaharui berbagai bidang, yakni ilmu pengetahuan, kesenian, serta filsafat.

Namun, yang menjadi perhatian utama adalah bidang seni. Oleh sebab itu, banyak ulasan mengenai teori seni, seperti ditulis oleh Massilimo Visimo, Albert Durer, Leon Batista, dan banyak nama besar lainnya.

4. Periode Aufklarung

Tingkatan periodisasi estetika selanjutnya terjadi pada awal abad 17 sebagai lanjutan dari periode sebelumnya, disebut sebagai Aufklarung dengan pengaruh dari rationalisme Decartes dan Empirisme Bacon sebagai tulang utamanya.

Pada masa ini terkenal seorang filsuf Jerman, yaitu Baumgarten atau Alexander Gotlieb Baumgarten yang membedakan istilah pengetahuan menjadi dua, yaitu:

  • Pengetahuan intelektual.
  • Pengetahuan indrawi.

5. Periode Idealis

Pada akhir abad 17 konsep keindahan kembali mengalami perkembangan, terutama di Jerman. Seorang filsuf, Immanuel Kant dengan teori yang mengemukakan keindahan dari segi pandangan objektif.

Kemudian muncul penyelidikan estetika perubahan, penelaahan ontologies ke bidang ilmu jiwa, yang merupakan rintisan dari rationalisme serta empirisme. Selain Kant, juga dikenal nama Schiler, Scheling, dan Hegel.

6. Periode Romantik

Selanjutnya tingkatan periodisasi estetika ke enam yaitu reaksi terhadap rasionalisme yang mendewakan rasio, muncul pada akhir abad 18, disebut sebagai periode romantik.

Seorang filsuf terkenal pada masa itu adalah J.J Rousseau dengan pandangan dasarnya yaitu, alam murni itu baik dan indah sehingga segala sesuatu yang dekat pada alam murni juga baik dan indah.

Hal yang menjadi pusat pemikiran pada penulis pada periode ini, seperti Arthur Schopenhauer dan Nietzche adalah ekspresi, imajinasi, organisasi, serta simbolisasi.

7. Periode Positifistik

Pada periode positifistik dipelajari keindahan secara empiris dan ilmiah, tepatnya dimulai pada akhir abad 18. Dalam periode ini dibahas hubungan estetika dengan ilmu lain, seperti matematika dan psikologi.

Para filsuf ternama pada masa tersebut di antaranya A. Moles, Edward Bullough, Fehner, serta George Birkhof.

8. Periode Kontemporer

Tingkatan periodisasi estetika bermula pada awal abad 19 dan menjadi marak kembali pada abad 20. Sejumlah pandangan estetika muncul sehingga menyebabkan multi isme. Ada beberapa panjangan yang menonjol pada masa tersebut, yaitu:

  • Seni untuk seni, yaitu pandangan seni untuk dunia seni.
  • Realisme, yakni pandangan nyata terhadap keindahan.
  • Sosialisme atau tanggung jawab sosial.
  • Ekspresionisme, yakni pengekspresian terhadap keindahan.
  • Marxisme.
  • Naturalisme, yakni keindahan natural dari ciptaan Tuhan.
  • Eksistensialisme atau eksistensi dalam dunia nyata.

Perkembangan pemikiran manusia mengenai estetika atau keindahan berkembang dari periode ke periode. Dalam tingkatan periodisasi estetika barat dikenal 8 tahapan perkembangan, yaitu klasik, skolastik, renaissance, aufklarung, idealis, romantik, positifistik, dan kontemporer, yang terus dikenal hingga saat ini.