Beberapa teknologi budidaya singkong bisa menjadi solusi bagi para petani atau pembudidaya tanaman ubi kayu tersebut. Dengan begitu, hasil panennya semakin melimpah dan berkualitas bagus.
Batang singkongnya lebih panjang dan besar serta sangat layak dikonsumsi. Bukan hanya dikonsumsi sebagai salah satu bahan pengganti beras sebagai makanan pokok saja. Namun, singkong juga bisa dimanfaatkan pada berbagai bidang kehidupan yang membutuhkannya.
Oleh karenanya, teknologi budidaya singkong sangat perlu dibaca, diketahui, dan dipelajari dengan seksama. Setelah itu, dilanjutkan dengan mempraktikkannya langsung di lapangan pada saat proses membudidayakannya. Jadi, hasilnya nanti diharapkan sangat memuaskan.
Mengapa Butuh Teknologi Budidaya Singkong?
Teknologi secara umum menjadikan kehidupan manusia semakin baik dan sejahtera. Asalkan teknologinya dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan untuk keperluan atau kepentingan tertentu.
Begitu juga teknologi di bidang pertanian dan hortikultura juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas. Jadi, tujuan utamanya tentu saja agar produksi dan panen ubi kayunya semakin berlimpah dan kualitasnya bertambah bagus.
Singkong asli Indonesia memang sudah populer sejak dulu, tetapi masih kalah dengan beras sebagai bahan pokok utamanya. Padahal jika dilihat dari kandungan gizinya, ubi ayu ini tidak kalah dengan beras. Bahkan, kandungan glukosanya masi lebih tinggi beras putih yang bisa menyebabkan penyakit diabetes.
Selain itu, ubi kayu juga dapat diolah dan dimasak menjadi berbagai kuliner enak, murah, dan pastinya berkelas. Anda jangan menyepelekan dulu bahwa ubi kayu yang satu ini selain murah juga murahan kualitasnya.
Hal tersebut tidak seluruhnya benar karena kualitas singkong juga bisa meningkat drastis. Asalkan teknologi budidaya singkong diterapkan oleh para petaninya pada saat membudidayakannya. Dengan begitu, kuantitas dan kualitas saat panen bisa meningkat.
Mengenal Teknologi Budidaya Singkong untuk Diterapkan
Berbicara mengenai teknologi pastinya sangat identik dengan penemuan, inovasi, serta pemanfaatan mesin-mesin canggih. Ditambah menggunakan software atau aplikasi khusus yang bisa menjadikan teknologinya semakin bermanfaat.
Bidang pertanian khususnya dalam pembudidayaan tanaman singkong juga memiliki beberapa teknologi. Semua teknologinya dapat diterapkan langsung oleh para petani di lahan pertaniannya. Lalu, apa saja teknologi budidaya singkong tersebut?
1. Varietas Bibit Unggul
Teknologi dengan menyilangkan atau menggabungkan dua jenis ubi kayu berbeda varian. Dengan begitu, menghasilkan sebuah varietas tanaman singkongnya lebih unggul yang bisa menjadi bibit unggul. Teknologi semacam ini sangat bermanfaat bagi para pembudidayanya.
Sebagai contoh, singkong asal Indonesia disilangkan dengan milik Thailand atau Vietnam. Meskipun sama-sama singkong, tetapi ada pembeda dari tanamannya. Oleh karenanya, teknologi persilangan diharapkan bisa menciptakan bibit unggul tanaman singkongnya lebih berkualitas.
Untuk bisa melakukannya, tentu saja membutuhkan waktu cukup lama karena perlu menelitinya serta melakukan beragam percobaan. Para ahli di bidang ini khususnya di Indonesia diharapkan mampu dan berhasil menemukan varietas bibit unggul singkong tersebut.
2. Proses Menanamnya
Teknologi budidaya singkong juga bisa diterapkan dalam proses menanamnya mulai dari bibit hingga dewasa dan panen. Sebenarnya petaninya lebih mengenal caranya serta karakteristik tanamannya.
Namun demikian, detail penanamannya mungkin kurang optimal, sehingga perlu dibantu dengan teknologi tertentu. Mulai dengan menanam bibitnya memilih yang unggul, lalu memberikan pupuk khusus. Tidak lupa melakukan penyiraman dengan metode dan perhitungan tertentu.
Semua proses tersebut bisa melibatkan alat-alat pertanian modern, baik ciptaan petani sendiri atau membelinya dari toko. Jika melakukan proses penanaman dan perawatan dengan sebaik-baiknya, pasti hasil panennya juga sangat memuaskan.
3. Teknologi Pemupukan
Satu lagi teknologi budidaya singkong yang bisa diterapkan oleh para pembudidaya, yaitu dalam kegiatan pemupukan tanamannya. Biasanya petani hanya mengandalkan pupuk organik, seperti kompos yang memang bagus untuk tanamannya sekaligus tidak membahayakan lingkungan sekitar.
Namun demikian, singkong akan tumbuh seperti biasanya dan tidak meningkatkan kuantitas serta kualitasnya. Oleh karenanya, petani harus mampu dan berani berinovasi dalam memberikan pupuknya. Mulai dengan memberikan pupuk anorganik khusus, tetapi dengan takaran atau porsi tidak berlebihan.
Jangan lupa mengkonsultasikan dulu kepada penyuluh pertanian atau pihak terkait yang lebih kompeten di bidang ini. Dengan begitu, Anda sebagai petani bisa lebih bebas serta tidak ada rasa khawatir saat membudidayakan singkong.
Jadi, jenis ubi kayu ini memang berpeluang besar dan hebat di masa depan dengan kualitas bagus. Asalkan bisa menerapkan teknologi budidaya singkong yang baik dan benar.