8 Jenis Serangan Siber Jangan Sampai Menjadi Korban

Ada banyak sekali jenis serangan siber yang tujuannya merusak atau mengontrol akses ke data pribadi seseorang. Dokumen maupun sistem penting pada perangkat bisa saja tercuri melalui cyber attack.

Cyber Attack mungkin dilakukan oleh individu maupun organisasi. Tujuannya juga begitu beragam mulai dari politik, kriminal dan lainnya. Tentu tujuan utamanya ialah menghancurkan atau mengakses informasi rahasia.

Anda bisa memanfaatkan perangkat lunak khusus untuk menangkal cyber attack. Jadi, risiko perusakan atau pencurian data menjadi lebih rendah.

Jenis Serangan Siber yang Sebaiknya Anda Tahu

Ada banyak jenis cyber attack yang mungkin menyerang jaringan maupun sistem komputer. Lantas, mendapatkan kontrol atas data pengguna yang ada pada perangkat. Mari simak beberapa jenisnya di bawah ini.

1. Malware

Malware termasuk salah satu jenis serangan siber yang cukup umum dan populer. Mungkin Anda sendiri juga sering mendengar istilah malware. Malware ialah virus di mana biasanya terkirim pada komputer maupun sistem.

Malware mampu merusak maupun mencuri dokumen penting pada database komputer. Oleh karenanya, Anda wajib melindungi dari malware. Coba bayangkan bagaimana jika data penting bisnis dicuri oleh orang lain?

Malware mungkin menyerang ketika Anda mengakses situs yang tidak aman. Karena, kurangnya sistem keamanan memungkinkan hacker untuk mengirimkan malware. Jadi, pastikan untuk mengakses situs dengan tanda aman.

2. Distributed Denial of Service (DDoS)

DDoS atau Distributed Denial of Service ialah cyber attack yang biasanya menyerang pemilik situs bisnis. Hal ini akan menjadikan situsnya lebih lambat, lantas pengunjung akan beralih meninggalkan situsnya.

Lantas, bagaimana DDoS mampu menjadikan kecepatan situs lambat? Proses kerjanya terbilang mudah, yakni dengan mengunjungi situs menggunakan user palsu. Lantas, traffic akan meningkat dan melampaui kapasitas server.

Tentu saja meningkatnya traffic oleh user palsu ini akan melambatkan kecepatan situs. Padahal, website bisnis lebih memerlukan user asli untuk mendorong traffic maupun menciptakan transaksi pembelian.

3. Phising

Phising juga termasuk salah satu jenis serangan siber. Mungkin saja Anda pernah mendengar istilah voice phising dalam kasus penipuan uang mengandalkan telepon.

Sementara phising dalam cyber attack berupa mengirimkan email yang memuat tautan atau situs. Jika Anda mengakses situsnya, maka hacker akan masuk ke sistem dan mencuri data.

Jadi, jangan sembarangan klik situs atau tautan dari email. Meskipun alamat email tampak valid, masih mungkin itu adalah penipu yang meniru organisasi maupun instansi tertentu.

4. Spoofing

Mirip dengan phising, spoofing ialah cyber attack yang mengandalkan cara menipu. Biasanya menyamar sebagai pihak berwenang sehingga bisa mengakses sistem korbannya. Pelajari saja contoh kasus spoofing di internet supaya bisa lebih terhindar dari spoofing.

5. Man-in-the-Middle (MitM)

Selanjutnya ada jenis serangan siber yang memungkinkan pelaku untuk menyusup. Biasanya pada komunikasi antara dua pihak yang sedang berinteraksi. Lantas mencuri atau memalsukan data pada komunikasi tersebut.

Jadi, meskipun sedang berkomunikasi dengan orang terdekat, masih mungkin menjadi korban cyber attack. Cukup pastikan senantiasa berhati-hati terhadap serangan Man-in-the-Middle ini.

6. Ransomware

Ransomware mengandalkan perangkat lunak untuk mengenkripsi data. Lantas meminta tebusan guna memperoleh kunci deskripsi. Jadi, ketika pelaku mengancam korban untuk mengirimkan uang dalam jumlah tertentu, sudah mendapatkan keuntungan.

Lantas, bagaimana jika korban enggan mengirimkan uang? Maka, pelaku mungkin saja menghancurkan data atau mungkin menjualnya. Pada intinya, pelaku akan menemukan cara untuk mendapat keuntungan dari korbannya.

7. Password Cracking

Jenis serangan siber berikutnya ialah password cracking. Pelaku yang menerapkan password cracking akan menebak password milik korbannya. Misalnya mengandalkan teknik brute force atau dictionary attacks.

Jadi, password seseorang mungkin saja diretas melalui cara ini. Lantas, pelaku akan melakukan kejahatan setelah menguasai password korbannya.

8. Rekayasa Sosial

Rekayasa sosial adalah cyber attack yang mempengaruhi psikologis korban. Lantas korban akan memberikan data sensitif melalui penginstalan malware. Mungkin juga mengirimkan uang kepada pelaku.

Lantas, bagaimana pelaku melakukan kejahatan ini? Umumnya pelaku akan melakukan penyamaran sebagai sosok terpercaya, misalnya saja teman, saudara atau orang tua.

Lantas, korban akan mengikuti apa saja perkataan pelaku. Bisa perkataan untuk mengakses situs tertentu atau mengirimkan uang. Tipe cyber attack ini sudah banyak terjadi.

Cyber attack ialah usaha dalam menghancurkan atau mencuri data melalui akses ke jaringan maupun sistem komputer. Banyak jenis serangan siber oleh karenanya Anda perlu mempelajarinya agar bisa lebih berhati-hati.