Terobosan Mata Air Keabadian Menjadi Pencegah Penuaan

Impian memunculkan terobosan mata air keabadian secara nyata menjadi keinginan banyak orang. Tentunya obat penuaan dini yang lebih mudah dan efektif banyak dicari. Wajar apabila terus dilakukan penelitian untuk menemukannya.

Salah satu yang telah dilakukan yakni dari Unity Biotechnology sebagai perusahaan rintisan bioteknologi. Jeff Besoz selaku bos Amazon menggelontorkan dana hingga 1,5 triliun. Investasi ini dimaksudkan untuk mencari obat baru.

Manfaat yang diinginkan tidak lain agar bisa memperpanjang umur manusia. Termasuk bisa mencegah berbagai penyakit yang berisiko muncul setelah usia bertambah. Langkah penelitian ini kemudian diikuti oleh banyak miliarder lain.

Perlombaan mencari terobosan mata air keabadian dilakukan juga Google dan Oracle. Terobosan ini mendapatkan sebutan sebagai fountain of youth. Apabila bekerja dengan baik bisa menambahkan kehidupan dan sehat lebih lama.

Riset sebenarnya dilakukan pada hewan percobaan maupun pasien khusus yang memiliki penyakit. Perlambatan proses penuaan dapat terjadi dan ternyata memungkinkan. Apalagi dengan intervensi obat-obatan yang telah dikembangkan.

Terobosan Mata Air Keabadian Sebagai Mitos yang Menjadi Kenyataan

Terobosan pencegah penundaan satu ini memang terinspirasi dari berbagai cerita rakyat. Terutama yang mengidamkan keabadian sehingga menjadi bahan penelitian. Baik dalam budaya India, Arab hingga Chine juga mengenali mitosnya.

Perkembangan zaman menjadi alasan kenapa terobosan mata air keabadian dapat direalisasikan. Sebelumnya harus diketahui kalau penuaan bukanlah proses alamiah normal. Melainkan disebutkan sebagai suatu penyakit pada manusia.

Dulunya penuaan hanya dianggap sebagai menjadi bagian siklus kehidupan saja. Tapi dengan penelitian modern kemudian membuktikan penuaan salah satu penyebabnya adalah kerusakan DNA. Kemudian membuat perubahan aktivitas gen.

Belum lagi bisa menjadi pemicu reaksi peradangan sampai stres oksidatif. Kerusakan tersebut membuat banyak penyakit rentan muncul saat usia muda. Konsep tersebut membuat ilmuwan berusaha mencari obat pencegah penuaan.

Penelitian sudah dilakukan dengan memberi obat pada hewan percobaan. Tentu dilakukan dengan memperbaikan rusaknya DNA menggunakan resevatrol hingga rapamycin. Jadi, memperpanjang umur dan memperlambat kemunculan penyakit.

Dengan bertambahnya umur, pada dasarnya sel akan berkurang fungsinya. Kemudian bisa kehilangan kemampuan regenerasi atau perbaikan diri. Belum lagi tidak bisa bekerja dengan baik sehingga setelah sekian lama membuat tua.

Kebutuhan terhadap terobosan mata air keabadian besar agar tidak terjadi penurunan fungsi. Apalagi terjadi efek kerusakan sel maupun jaringan lainnya. Hal ini disebut sel zombie atau sel senesens yang berbahaya.

Jika sudah semakin menua, sel zombie akan semakin banyak lagi jumlahnya. Bahkan akan terus meningkat karena beriringan dengan cepatnya proses penuaan. Kemudian menjadi penyebab berbagai penyakit berhubungan dengan usia muncul.

Obat Senolitik Anti-tua dan Pengujiannya Pada Umat Manusia

Ilmuwan terus mengembangkan terobosan mata air keabadian dengan campuran beberapa obat. Tujuannya tidak lagi agar bisa mencegah sel zombie yakni berupa obat senolitik. Kerjanya yakni mengaktifkan jalur kematian sel manusia.

Artinya sel zombie mati atau mengalami apoptosis sehingga terserap lalu keluar dari tubuh. Percobaan pada hewan dan menghindari pembentukan plak aterosklerotik. Penumpukan kolesterol dalam darah bisa berkurang dengan maksimal.

Potensi obat senolitik baik juga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Bukan hanya itu, tapi mengurangi kemunculan penyakit Alzheimer. Jumlah sel zombie dalam otak berkurang dan membuat tubuh berfungsi normal.

Efek penyembuhan pada organ tubuh juga baik setelah uji coba. Apalagi terbukti meningkatkan umur 36% lebih panjang dan risiko kematian berkurang 65%. Wajar akan menjadi obat baru untuk menunda kematian.

Sebenarnya terobosan mata air keabadian dengan obat senolitik ini juga telah dilakukan pada manusia. Bahkan melibatkan setidaknya 12 pasien dengan kondisi fibrosis paru. Tentu bisa ditoleransi sehingga menjadi tahap kemajuan.

Berbagai study telah dilakukan juga pada pasien yang memiliki masalah kesehatan karena penuaan. Ternyata efektif meningkatkan penglihatan dan bisa mengurangi penunaan. Artinya walau sudah tua bisa memudakan secara biologis.

Sementara itu menjawab apakah manusia bisa tua atau tidak, bisa melihat data uji pra-klinis maupun klinis. Terbukti kalau senolitik bagus walaupun belum bisa dipakai bebas. Pastinya harus memastikan studi lanjutan.

Tujuannya untuk mengetahui kepastian efektivitas maupun keamanannya. Apalagi pesatnya ilmu pengetahuan dan dana riset bisa menambah kemajuan. Bahkan awalnya mitos menjadi terobosan mata air keabadian berupa kenyataan.