Makhluk di Laut Dalam Punya Kemampuan Hidup di Bawah Tekanan

Kemampuan hidup makhluk di laut dalam terhadap tekanan air patut diacung jempol. Apalagi kehidupan pada laut terdalam tentunya kurang ramah. Penyebabnya karena tekanannya sangat tinggi dan bukan lingkungan mudah.

Perlu diketahui apabila laut terdalam merupakan tempat yang sulit digunakan sebagai lingkungan hidup Bahkan bagi ikan sekalipun tidak mudah beradaptasi. Terlebih tidak terdapat cahaya, sedikit oksigen dan suhunya cukup dingin.

Belum lagi terdapat sedikit makanan sehingga makhluk yang hidup disini tidak sembarangan. Tentu spesies dengan tubuh dan daya adaptasi tepat bisa hidup. Terutama menghadapi besarnya tekanan air bagian wilayah atasnya.

Contohnya melihat berbagai makhluk di laut dalam dari bagian terjauh Samudera Atlantik. Tekanannya 840 bar sehingga sama sekali tidak aman. Apalagi bisa dihitung 840 kali dibandingkan tekanan dari permukaan laut.

Selain itu contoh lainnya di Palung Mariana tepatnya Challenger Deep. Sebagai bagian jurang bumi, memiliki 1.000 bar bahkan lebih. Meski begitu semua makhluk hidup aslinya bisa hidup karena banyaknya keistimewaan.

Makhluk di Laut Dalam Dapat Bertahan Hidup di
Bawah Tekanan

Saat menyelam ke kolam renang dengan kedalaman besar, tentu merasa tidak nyaman. Bahkan tidak jarang sakit pada bagian telinga hingga sinus. Hal ini wajar karena bagian tersebut memiliki kandungan udara.

Kemampuan manusia dengan makhluk di laut dalam berbeda jauh. Manusia yang berenang di laut terlalu jauh tentu tubuhnya tertekan oleh tekanan air. Berbeda dengan ikan yang punya kantung renangnya sendiri.

Organ tersebut memiliki fungsi membantu mengapung atau menenggelamkan diri. Kantung tersebut berisi udara dan tidak pernah hancur. Untuk spesies ikan yang ada pada laut terdalam pastinya punya kemampuan lebih.

Contohnya melihat ikan siput hadal yang bisa hidup pada jarak hingga 8.200 meter. Kemampuannya terbantu tubuh yang tidak terdapat rongga. Tentu membantu menahan tekanan tinggi sehingga struktur molekulnya tidak hancur.

Sebenarnya hidup pada lingkungan yang cenderung ekstrem, dilengkapi juga piezolytes. Tidak lain suatu molekul organik kecil yang akan menghentikan molekul lain pada tubuh. Membran atau protein pada tubuhnya tidak hancur.

Pastinya makhluk di laut dalam kemampuannya menarik menahan tekanan. Tidak ada yang lebih baik karena hidup pada lingkungan tersebut selama jutaan tahun. Walaupun mungkin sulit hidup pada lingkungan laut biasa.

Fakta menarik lainnya piezolytes yakni memberikan bau amis ikan. Ternyata banyak spesies ikan air dangkal memilikinya. Tapi spesies dari laut terdalam punya lebih banyak, bau amisnya juga paling menyengat.

Sebenarnya molekul tersebut bisa efektif jika digunakan pada kedalaman khusus. Semakin jauh jarak laut, tentunya tekanannya semakin meningkat besar. Selain ikan siput, banyak organisme kecil seperti mikroba juga dilengkapi piezolytes.

Makhluk dari Laut Terdapat Kesulitan Hidup Pada Lingkungan Lain

Terdapat makhluk di laut dalam yang hidup secara penuh pada lingkungan tersebut. Tapi ada juga yang hanya sekedar berkunjung. Misalnya spesies paus berparuh Cuvier yang sering bolak-balik menuju permukaan air.

Tujuannya tidak lain mengambil napas sehingga tetap memiliki oksigen. Kemudian setelah itu akan menuju kedalaman bahkan lebih dari 2.000 meter jauhnya. Pastinya untuk mencari makanan yang lebih banyak ditemukan disana.

Paus tersebut bisa menghirup udara tapi kemudian paru-parunya bisa dilipat. Artinya tidak mungkin hancur walaupun menyelam pada kedalaman yang jauh. Bahkan bisa bertahan hingga dua jam setiap kali mencari makanan.

Apabila menyelam, paus menyimpan oksigen pada darah maupun otot. Kemampuan ini cukup hemat karena punya molekul hemoglobin maupun mioglobin tinggi. Tentu bisa dipakai menyimpan oksigen lebih baik dari paus lainnya.

Sebagai makhluk di laut dalam yang sering ke permukaan, paus berparuh Cuvier mampu mengurangi detak jantung. Bahkan sekaligus bisa menghentikan aliran darah. Artinya beberapa bagian tubuh tidak akan tersalurkan darah.

Fungsinya penting karena berguna untuk membantu oksigen supaya tidak terbuang. Melainkan sebaiknya bertahan dengan waktu yang jauh lebih lama. Fakta tersebut membuktikan hidup pada laut terdalam tidak selalu sama bentuknya.

Pastinya tergantung dengan bertahan lama atau tidak pada lingkungan tersebut. Contohnya dari paus ini yang hanya berkunjung tidak terlalu lama. Tapi ada juga yang sepanjang waktu dan menjadi penghuni selamanya.

Apalagi untuk penghuni tetap yakni terbiasa hidup pada lingkungan tersebut dal am waktu lama. Bahkan kesulitan hidup pada lingkungan permukaan lain. Terlebih makhluk di laut dalam memiliki fitur dan kemampuan berbeda.