Fakta Tentang Sink Hole beserta Gejala Kemunculannya

Fakta tentang sink hole memang menarik untuk diulas. Fenomena alam ini sering terjadi di Indonesia salah satunya wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta. Yaitu terbentuknya lubang pada topografi permukaan tanah.

Tidak hanya terjadi pada tanah saja, fenomena ini juga bisa terjadi bahkan pada jalan raya pada area tengah perkotaan. Faktor alam dan aktivitas manusia bisa menjadi penyebab munculnya sinkhole. Berikut beberapa fakta menariknya.

Fakta Tentang Sink Hole yang Sering Terjadi di Indonesia

Sinkhole atau Dolina, merupakan depresi alami akibat hilangnya lapisan tanah atau bantalan batuan, bisa juga karena keduanya. Lubang depresi atau runtuhan sendiri memiliki ukuran beragam. Mulai diameter kurang dari satu meter hingga lebih. Berikut fakta menariknya.

1. Terbentuknya Tiba-tiba

Fakta tentang sink hole yang pertama adalah bisa muncul tiba-tiba maupun bertahap, artinya diketahui tanda-tandanya. Kemunculan tiba-tiba ini contohnya yang terjadi di Surabaya pada beberapa tahun lalu, tepatnya jalan raya dekat RS. Siloam.

Contoh lainnya adalah yang sering terjadi di daerah Gunung Kidul, DIY. Umumnya terjadi pada musim penghujan di area persawahan atau kebun pertanian warga. Tanah yang semula rata dan ditanami dengan normal, tiba-tiba amblas hingga beberapa centimeter ke bawah.

2. Dapat Terbentuk Akibat Aktivitas Manusia

Fakta tentang sink hole seperti di Surabaya tersebut diperkirakan akibat adanya pembangunan basement di sekitar lokasi. Proses pembangunan tersebut menyebabkan tanah beserta bangunan jalan di atasnya tiba-tiba amblas.

Selain karena pembangunan yang secara langsung menyebabkan amblas, aktivitas mengambil air tanah dalam jumlah besar juga berpotensi memunculkan amblesan. Air tanah dalam hal ini contohnya adalah pengambilan dari pembuatan sumur.

3. Rata-rata Muncul di Daerah Berkapur

Sering juga terjadi pada daerah di atas permukaan batu kapur yang menampung banyak air pada lapisan aquifer. Akuifer adalah lapisan tempat air mengalir di bawah tanah. Seiring aliran air tanah melalui batu kapur, lama-kelamaan membentuk lanskap yaitu karst.

Karst membentuk gua, mata air, dan lubang amblasan lainnya. Fakta tentang sink hole pada daerah kapur ini juga bisa terjadi akibat hujan deras atau banjir. Saat air keluar dari rongga batu kapur, tekanan yang menopang material hilang, karena lapisan atas tiba-tiba amblas.

Gejala Kemunculan Sink Hole yang Perlu Diketahui

Meski rata-rata sinkhole atau Dolina terjadi begitu saja, namun sebetulnya bisa diprediksi dari gejala alam sekitarnya. Pertama, daerah dengan batuan dasar batu gamping, rawan terjadi erosi di bawah permukaan tanah. Ini akan menyebabkan lubang terutama pada musim hujan.

Dari fakta tentang sink hole bisa juga diketahui gejala kemunculannya dari adanya perubahan sistem hidrologi. Apabila setelah hujan terbentuk danau dari air limpasan, maka bisa menjadi indikasi akan kemunculan lubang Dolina ini.

Gejala berikutnya adalah adanya retakan-retakan pada tanah. Didukung dengan adanya kemiringan pohon ke satu arah yang sama. Arah tersebut merupakan pusat amblesan yang nantinya akan terjadi.

Fenomena amblesan ini bisa juga diprediksi dari pola aktivitas pertanian dan perkebunan. Di daerah aliran sungai, kebutuhan pengairan sawah, ladang dan perkebunan dipenuhi dari sungai irigasi.

Berbeda dengan lokasi perkebunan atau pertanian yang jauh dari sungai. Satu-satunya solusi adalah dengan mengambil air tanah. Jika luas perkebunan besar, maka kebutuhan airnya juga besar. Akhirnya terjadi eksploitasi berlebihan.

Dari aktifitas di atas sudah bisa diperkirakan risikonya terhadap permukaan tanah. Namun, umumnya lokasi akurat dari amblesan yang tidak bisa diprediksi. Begitu juga yang terjadi di daerah karst atau tanah yang memiliki batuan dasar kapur atau gamping.

Kemunculannya oleh warga sekitar dianggap wajar sebagai dampak dari amblasnya batuan kapur di bawah permukaan tanah akibat air hujan. Tapi lokasi tepatnya tidak bisa dipastikan, bisa di area pertanian atau pemukiman warga.

Saat muncul sink hole pada area pertanian umumnya ukurannya akan semakin meluas. Salah satu contohnya yang terjadi Santa Maria Zacatepec, Mexico. Lubang berdiameter 60 meter muncul pada area pertanian, dan semakin meluas karena dinding-dindingnya terus runtuh.

Fenomena amblasan ini diprediksi akan semakin banyak bermunculan di berbagai belahan bumi. Mengingat semakin masifnya eksploitasi air tanah dan pembangunan gedung bertingkat. Fakta tentang sink hole akan semakin muncul akibat aktivitas manusia tersebut.