8 Proses Pembentukan Berlian, Kenapa Bisa Terlihat Berkilau?

Apakah Kamu penasaran bagaimana proses pembentukan berlian sampai bisa jadi berkilau. Bagaimana fakta pemrosesannya, apakah dari awal permata atau berlian sudah berkilau atau harus mengalami pemolesan dulu?

Sebagai orang awam tentu Kamu jarang mencari tahu bagaimana detail pembentukannya. Jadi disini Kami ingin memberikan penjelasan secara komprehensif agar mampu menjadi sebuah informasi trivia.

Berlian sendiri merupakan sebuah batuan yang membutuhkan waktu pembentukan jutaan tahun lamanya. Jadi jangan heran jika permata menjadi salah satu material paling padat dan sering digunakan untuk keperluan industri.

Alat bor, pemotong besi, radioterapi, sampai pembuatan awan buatan membutuhkan partikel dari permata. Jadi tidak selamanya batu berkilauan ini digunakan untuk aksesoris atau prestise sosial saja.

Kekuatan dan kilauannya tentu membuat penasaran seperti apa fakta dibalik metode pembuatannya. Mari bedah bersama sehingga Kamu bisa tahu bagaimana bagian awal pembentukannya sampai tahapĀ  finishing.

Detail Proses Pembentukan Berlian Sampai Jadi Berkilau

Ternyata ada delapan tahapan agar sebuah permata dapat menjadi kuat dan berkilauan. Simak detail berikut agar Kamu mengetahui rahasia dalam pembuatan salah satu batuan paling berharga di dunia.

1. Akumulasi mineral dasar

Tahap awal proses pembentukan berlian adalah akumulasi mineral yang ada dalam bumi. Terdiri dari karbon, silikon, oksigen, besi, dan juga beberapa elemen lainnya kemudian bertransformasi akibat adanya sedimentasi.

Semua mineral tersebut kemudian membentuk batuannya tergantung pada kondisi geologis. Jadi dapat dibedakan antara permata dari Afrika Selatan dengan hasil tambang di timur tengah karena mekanisme geologinya berbeda.

2. Tekanan dan suhu tinggi

Tekanan dan suhu tinggi menjadi pendukung proses pembentukan berlian yang terjadi dalam perut bumi. Pada kedalaman tertentu tekanan dan suhunya jadi sangat tinggi sehingga mampu mentransformasi bentuk batuan.

Sifat mineral penyusun berliannya juga akan berubah akibat tekanan juga suhu tinggi. Dari sini kilauan permukaan mineralnya sudah mulai terlihat namun belum sepenuhnya transparan seperti kaca.

3. Waktu yang panjang

Jangan lupa proses pembentukan berlian ini butuh waktu lebih dari jutaan tahun agar bisa sampai berkilau. Selama periode tersebut masing-masing mineral penyusunnya terus bergerak dan berinteraksi satu sama lain guna menciptakan fenomena kristalisasi.

4. Kristalisasi

Fenomena kristalisasi terjadi secara bertahap ketika larutan mineralnya mengalir melalui celah-celah sedimen batuannya. Selama aktivitas pertumbuhan itu atom mineralnya akan bergabung untuk membentuk kristalisasi dengan pola tertentu.

Jadi sudah bukan berbentuk batu dengan warna cerah lagi, namun mampu mengeluarkan kilauan seperti kaca. Tetapi ini bukanlah tahap akhir dari pembentukan seperti yang Kamu lihat di pasaran sekarang.

5. Inklusi

Inklusi ini sebenarnya proses pembentukan berlian opsional karena perannya hanya memberikan corak bagian dalam. Jadi bahan lain seperti gelembung gas ketika mengkristal bisa terperangkap dalam struktur batunya.

Inilah hal yang membuat berliannya terlihat cantik karena dapat meneruskan cahaya dengan pola tertentu. Inklusi juga salah satu faktor penting dalam menentukan seberapa mahal harga berliannya.

Semakin kompleks pola inklusinya maka harga berliannya juga ikut naik secara eksponensial. Besar kemungkinan satu jenis inklusi tidak akan terjadi pada permata lainnya sehingga membuat coraknya sangat unik.

Ingat, ini adalah corak alami yang dapat diperhatikan pada batuan mentah sebelum dipoles. Melalui aktivitas pemolesan bisa saja pengrajin menciptakan pola inklusi langka dan meningkatkan harganya.

6. Proses pembawaan

Ini merupakan proses pembentukan berlian yang berpengaruh pada warna kilaunya secara keseluruhan. Aktivitas pembawaan bisa bervariasi baik melalui aliran magma, aktivitas vulkanik, maupun pergerakan air bawah tanah.

Selama aktivitas pembawaan tadi berlangsung, berliannya dapat terinduksi oleh senyawa mineral lainnya. Sehingga saat diambil berpotensi memiliki warna permukaan relatif berbeda tergantung lanskap geologi alirannya mulai dari putih, pink, atau kebiruan.

7. Penambangan dan pengolahan

Penambangan dan pengolahan merupakan sebuah proses pengambilan yang biasa dilakukan oleh manusia. Baik untuk kebutuhan industri maupun pembuatan aksesoris semuanya harus melewati penambangan.

Perlu Kamu ketahui bahwa ini adalah jenis mineral yang hampir tidak mungkin terletak di bagian permukaan tanah. Butuh kedalaman puluh kilometer agar sedimentasinya berlangsung secara optimal.

Jadi jangan heran jika penambangan batu permata adalah salah satu rantai pemrosesan paling kompleks di dunia. Sampai sekarang hanya terdapat tiga saja tambang berlisensi resmi untuk melakukan pengambilan berlian.

8. Pemolesan

Tidak peduli seperti apa jenis berliannya pemolesan sekarang selalu dilakukan untuk meningkatkan aspek estetika. Bahkan permata tanpa inklusi bisa dipoles sedemikian rupa agar kecantikannya bisa bertambah.