5 Dampak Geologi dan Lanskap Bumi Akibat Pemanasan Global

Pemanasan global memberikan dampak signifikan pada geologi dan lanskap bumi. Jika tidak mulai melakukan perubahan sekarang belum tentu nanti anak cucu memiliki tempat tinggal yang indah di bumi.

Dampak dari pemanasan global sebenarnya cukup masif tidak hanya pada aspek geologis saja. Namun disini Kami ingin fokus membahas bagaimana pengaruhnya terhadap lanskap lingkungan.

Karena perubahan lanskap tentu paling jelas terlihat apabila dibandingkan dengan dampak lainnya. Ketika sudah tahu bagaimana dampaknya maka Kamu jelas tergerak untuk melakukan sebuah perubahan.

Mulai dari hal kecil saja jika dilakukan secara massal tentu mampu memberikan pengaruh signifikan. Mari belajar bersama bagaimana dampak pemanasan global paling nyata yang bisa dilihat oleh mata kepala sendiri.

5 Perubahan Geologi dan Lanskap Bumi Karena Pemanasan Global

Kamu bisa melihat secara nyata bagaimana akibat dari terjadinya fenomena pemanasan global di bumi. Berikut ini adalah dampaknya berdasarkan tinjauan geologis dan juga lanskap lingkungan.

1. Kenaikan permukaan laut

Kenaikan permukaan laut bisa jadi contoh nyata perubahan geologi dan lanskap bumi akibat adanya pemanasan global. Kamu tentu memperhatikan bahwa setiap tahun permukaan laut di Indonesia selalu naik beberapa sentimeter.

Apabila dibiarkan kenaikan permukaan laut ini juga berpotensi memicu terjadinya abrasi pantai. Jika abrasi pantai sudah terjadi maka potensi banjir rob tidak akan terhindarkan lagi terutama bagi penduduk daerah pesisir.

Salah satu metode pencegahan abrasi pantai adalah penanaman bakau di daerah pesisir. Tanaman bakau mampu menjadi perisai ombak alami sehingga pantainya dapat terbentuk kembali sekaligus mencegah terjadinya banjir rob.

2. Pembentukan karst dan batu gamping

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah gua yang cukup banyak tersebar. Terbentuknya goa tersebut akibat fenomena karst yang mempengaruhi aliran air bawah tanah.

Perubahan pola hujan akibat global warming dapat mengubah geologi dan lanskap bumi seperti gua. Bahkan ini bisa berpotensi merobohkan gua yang sudah ratusan tahun terbentuk.

Batu gamping dalam tanah yang terlalu banyak terpapar oleh air juga akan mengalami pengurangan konsistensi. Jika itu sudah terjadi maka fenomena tanah longsor maupun sinkhole juga bisa terpicu secara mendadak.

3. Perubahan pola aliran sungai

Perubahan pola aliran sungai adalah salah satu perubahan geologi dan lanskap bumi yang cukup berbahaya. Jika aliran sungainya berubah maka pemukiman penduduk yang berada di sekitar alirannya jelas terpengaruh.

Otomatis penanganan banjir dari aliran sungainya tadi juga harus mengalami perombakan. Selain alirannya, debit air juga dapat berubah naik atau turun tergantung kondisi geologis lingkungannya.

Beberapa sungai berpotensi meluap dan meningkatkan potensi banjir di daerah alirannya. Sedangkan ada juga sungai yang berpotensi mengering akibat berubahnya pola aliran hulu sungainya.

4. Pengaruh terhadap endapan sedimen

Pengaruh endapan sedimen ini paling nyata dapat dilihat pada bagian dasar sungai atau laut. Kondisi endapan dasar sungai bisa jadi lebih lunak dan menyebabkan terjadinya pergeseran dasar sungai.

Ini jelas fenomena perubahan geologi dan lanskap bumi yang cukup berbahaya bagi masyarakat sekitarnya. Misalnya rumah-rumah yang dibangun di bantaran sungai berpotensi mengalami roboh akibat bergesernya sedimen tanah.

Selain pada manusia, dampaknya juga terlihat pada fauna penghuni ekosistem sungai seperti ikan. Jika Kamu hobi memancing pasti mulai merasakan bahwa tempat dimana ikan dulunya banyak berkeliaran sekarang semakin sulit ditemukan.

Tidak hanya faktor perburuan yang dilakukan oleh manusia, namun sedimen dasar sebagai tempat makan ikan juga berubah. Sehingga pola penyebaran, bertelur, sampai aktivitas ikan lainnya akan berubah drastis.

5. Peningkatan frekuensi bencana alam

Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu akibat paling nyata dari global warming adalah meningkatnya frekuensi bencana. Mulai dari angin ribut, banjir, longsor, sampai gempa bumi juga dapat terpicu.

Perubahan pada geologi dan lanskap bumi jelas terlihat nyata jika sebuah daerah tertimpa bencana seperti gempa maupun longsor. Ini jelas sangat merugikan dan berpotensi bahaya bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Kamu perlu tahu bahwa meningkatnya suhu permukaan bumi memberikan pengaruh kuat terhadap aktivitas tektonik. Ketika aktivitas tektonik semakin fluktuatif maka bencana seperti gempa sampai gunung meletus jelas berpotensi terpicu.

Bahaya tersebut hanya dapat dihentikan apabila sudah melakukan normalisasi terhadap kondisi permukaan bumi. Artinya penggunaan bahan berbahaya pemicu efek rumah kaca harus segera dikurangi secara signifikan.

Ketika sudah tahu apa saja dampaknya tentu Kamu sadar untuk mulai melakukan berbagai adaptasi. Jangan sampai perubahan geologi dan lanskap bumi terjadi terlalu signifikan sehingga dampaknya bisa mematikan.