Macam-macam Puasa Agama Islam, Bagaimana Pelaksanaanya?

Puasa agama Islam merupakan salah satu rukun Islam yang dilakukan oleh umat muslim. Selain puasa bulan ramadhan, ada beberapa jenis puasa lainnya untuk mengingatkan umat muslim khususnya perihal bersyukur.

Puasa dalam agama Islam sendiri pada dasarnya bermaksud untuk menahan hawa nafsu. Puasa tersebut dilakukan dengan menahan haus, lapar, emosi dari matahari terbit hingga tenggelam.

Adapun puasa muslim terbagi menjadi dua kategori besar yaitu wajib dan sunnah (tidak wajib). Namun jika Anda mampu menjalankan keduanya tentu akan membawa manfaatnya sendiri sehingga ibadah juga lebih maksimal.

Macam-macam Puasa Agama Islam dan Tata Cara Pelaksanaannya

Puasa wajib hukumnya harus dijalankan oleh seluruh umat islam agar mendapatkan pahala. Sedangkan puasa sunnah hukumnya tidak wajib jadi tidak akan mendapat dosa apabila tidak melakukannya, berikut penjelasannya.

1. Ramadhan

Puasa ramadhan merupakan puasa agama Islam bersifat wajib dijalankan selama 30 hari saat bulan suci ramadhan. Selama menjalankan puasa ramadhan, Allah SWT akan membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu neraka.

Kewajiban tersebut bagi umat muslim yang telah baligh, berakal, serta tidak dalam keadaan haid serta nifas. Keutamaannya yaitu mampu membakar dosa-dosa sekaligus mendapatkan predikat taqwa.

2. Qadha

Puasa qadha merujuk pada kewajiban mengganti hari-hari puasa ramadhan yang tidak penuh atau ditinggalkan. Misalnya wanita mengalami haid atau orang yang sengaja membatalkan puasa tersebut sebelum waktu berbuka.

‘Hutang’ tersebut harus diganti (qadha) sesuai jumlah hari yang ditinggalkan. Adapun pelaksanaan puasa qadha hanya boleh di luar bulan ramadhan atau hari-hari biasa.

3. Nazar

Nazar merupakan wujud puasa agama islam dalam bentuk janji. Misalnya berjanji akan berpuasa selama seminggu jika diterima di perusahaan impian. Maka setelah terwujud, harus menjalankan puasa ini sebagai bentuk memenuhi janji.

Apabila ternyata tidak mampu memenuhi nazar tersebut, maka harus memberi makanan serta pakaian kepada sepuluh orang miskin sekaligus memerdekakan satu orang budak.

4. Kafarat

Puasa Kafarat untuk menebus pelanggaran apabila melakukan maksiat atau dosa. Lamanya puasa kafarat tergantung pelanggaran apa yang dilakukan, misalnya berhubungan intim saat bulan ramadhan saat siang hari.

5. Senin Kamis

Puasa Senin Kamis merupakan puasa agama islam yang bersifat sunnah muakkad. Keutamaan melaksanakan puasa ini adalah amal dilaporkan kepada Allah setiap hari Senin dan Kamis sekaligus mendapatkan pengampunan.

Puasa hari Senin sebagai bentuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sedangkan hari Kamis merupakan hari pertama kalinya Al-Qur’an diturunkan.

6. Daud

Keunikan dari puasa Daud adalah dijalankan secara selang seling yaitu sehari puasa, sehari lagi tidak dan dapat dilaksanakan hari apapun. Tujuan menjalankannya yaitu meneladani puasa Nabi Daud AS.

Tetapi umat muslim tidak boleh menjalankan puasa Daud pada hari-hari tertentu seperti 1 Syawal, 10 Dzulhijjah, dan 11 – 13 Dzulhijjah (hari Tasyrik).

7. Syawal

Puasa Syawal merupakan puasa agama islam yang dijalankan di bulan Syawal selama enam hari sesudah bulan Ramadhan. Keutamaan puasa Syawal menurut Rasulullah SAW adalah mendapatkan pahala layaknya berpuasa selama satu tahun.

8. Asyura atau Muharram

Yaumu Asyura yaitu menjalankan puasa sunnah pada bulan Muharram (boleh saat awal bulan, pertengahan, atau akhir). Tetapi puasa Asyura yang paling utama yaitu saat tanggal 10 bulan Muharram.

9. Arafah

Puasa sunnah Arafah dilakukan saat tanggal 9 Zulhijjah untuk menyambut Idul Adha. Dengan melakukan puasa Arafah maka Allah SWT akan membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.

Jenis puasa agama Islam ini mampu menghapus dosa-dosa selama satu tahun ke belakang dan satu tahun yang akan datang. Namun keutamaan tersebut tidak ada bagi umat muslim yang sedang menunaikan haji.

10. Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh hukumnya bersifat sunnah. Pelaksanaannya minimal tiga kali sebulan yaitu pada hari ke-13, 14, 15 sesuai kalender Islam (bulan Hijriyah).

Ayyamu Bidh berarti hari putih karena pada ketiga malam tersebut, bulan purnama sedang bersinar dan berwarna putih. Keutamaan puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.

Sebagai seorang muslim, melakukan puasa tidak hanya terbatas pada puasa yang hukumnya bersifat wajib, melainkan sunnah juga. Melalui puasa agama Islam tersebut, ibadah lebih sempurna, mendapatkan pahala, serta mendapatkan pengampunan dosa.