Saat ini ekonomi syariah Indonesia menjadi sistem perekonomian yang banyak dimanfaatkan. Terutama karena berpegang pada pondasi syariah Islam. Apalagi banyak warga Indonesia adalah muslim dan pertumbuhannya ternyata gencar.
Pada dasarnya selalu berlandaskan dengan nilai Islam berdasarkan Al-Quran, Hadits, Sunnah dan sebagainya. Bentuknya bisa berupa asuransi, pegadaian hingga perbankan syariah. Pastinya bisa menikmati produk berbasis Islami.
Faktanya perkembangan di Indonesia semakin meningkat sekarang maupun potensi ke depannya. Bahkan jika membandingkan negara Islam lainnya bisa memasuki peringkat 4 terbaik. Tentu termasuk peringkat yang sangat baik bagi negara.
Tapi ternyata ekonomi syariah Indonesia belum berhasil dimaksimalkan dengan baik. Sebabnya karena sebenarnya bisa memasuki 3 besar bahkan posisi lebih tinggi. Tidak heran Kementerian Perindustrian belum merasakan kepuasan.
Saat ini telah diketahui kalau ekonomi berbasis syariah hingga industri halal menjadi sumber pertumbuhan. Ekonomi akan meningkat baik dalam skala domestik maupun global. Jadi, dalam perkembangannya membantu penghasilan negara.
Menperin Belum Puas Dengan Ekonomi Syariah Indonesia
Menteri Perindustrian yakni Agus Gumiwang Kartasasmita telah merencanakan ekonomi berbasis syariah. Begitu juga dengan industri halal yang memiliki pandangan positif. Khususnya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang baik.
Bahkan potensi ekonomi syariah Indonesia khususnya pada pasar halal semakin meningkat. Menurut data populasi penduduk muslim dunia pada 2020 telah mencapai 1,9 miliar. Kemudian berpotensi hingga 2,2 miliar pada 2030.
Artinya terdapat peningkatan sampai 26,5% sehingga menjadi peluang yang menarik. Peningkatan ini membuat kenaikan permintaan produk maupun jasa halal membesar. Berbagai sektor global Indonesia juga sukses besar.
Salah satu buktinya dalam The State of The Global Islamic Economy Report 2022. Indonesia menjadi posisi kedua pada makanan halal. Tentu menjadi prestasi yang baik karena tahun sebelumnya posisi 4.
Sementara itu posisi fashion masih peringkat 3 pada 2021 maupun 2022. Kemudian sektor farmasi sayangnya menurun pada posisi 9 di mana sebelumnya 6. Tidak heran masih bisa banyak yang diperbaiki.
Apabila melihat ekonomi syariah Indonesia secara keseluruhan yakni mampu menduduki peringkat 4. Faktanya posisi tersebut merupakan peringkat yang membanggakan. Meski begitu ternyata tidak memuaskan Menteri Perindustrian.
Menurutnya posisi Indonesia masih bisa lebih baik dibandingkan menempati peringkat 4. Apalagi disebabkan oleh sektor farmasi yang mengalami penurunan cukup besar. Tentu harus mempelajari kembali sampai menyalip negara lain.
Penting sekali untuk memiliki benchmark maupun dua diligence di dalamnya. Bahkan kalau perlu harus offensif sehingga memberikan serangan balik untuk pengembangan farmasi. Diharapkan setidaknya farmasi masuk peringkat 5.
Industri Halal Akan Membantu Ekonomi Berbasis Syariah
Dalam ekonomi syariah Indonesia, industri halal semakin penting untuk pertumbuhan negara. Khususnya karena yang mengkonsumsi dari dalam maupun luar negeri besar. Tentu mampu menimbulkan penghasilan besar yang menjanjikan.
Menurut Agus selaku Menperin, tentunya telah membuktikan bagaimana kesuksesan produk Indonesia. Khususnya dengan melakukan ekspor produk dengan nilai USD 46,7 miliar. Mulai dari makanan, farmasi, fashion sampai berbagai kosmetik.
Sementara itu produk halal yang diekspor dari tahun ke tahun semakin meningkat. Contohnya pada 2020 hanya sejumlah USD 14,5 miliar. Kemudian meningkat dengan drastis sampai mencapai nilai USD 46,7 miliar.
Karena peningkatan, tidak heran produk Indonesia disebut sebagai net exporter. Peningkatan terus terjadi dari angka USD 48,3 miliar sampai USD 53,8 miliar pada 2021. Tentu pada tahun selanjutnya akan membesar.
Supaya ekonomi syariah Indonesia dapat berkembang menjadi yang terjamin tentunya butuh perencanaan. Khususnya berhubungan dengan kolaborasi maupun sinergi kuat. Khususnya bagi setiap pemangku kepentingan ekosistem.
Selain itu terciptanya pendukung pertumbuhan halal nasional harus bisa memiliki target lebih tinggi. Khususnya karena proyeksi dan peluangnya yang tinggi. Peningkatan kualitas juga dapat menjadi pilihan untuk perencanaan.
Ditambah harus terdapat apresiasi pada berbagai pihak dalam bidang industri halal. Contohnya dengan memberikan berbagai dukungan yang lebih besar. Termasuk meningkatkan peran aktif supaya tumbuh dan berkembang.
Tidak kalah pentingnya harus terdapat pemberdayaan industri halal nasional. Baru saat memasuki pasar internasional kemudian bertahan dengan kuat. Terlebih karena persaingan dari wilayah internasional ketat.
Tentu tidak ada salahnya juga belajar dari negara muslim lainnya. Khususnya yang memiliki teknologi atau pengetahuan lebih baik. Jadi, ekonomi syariah Indonesia mampu mencapai peringkat tertinggi.