Dari masa ke masa, terdapat sejumlah perkembangan teori atom yang dicetuskan oleh beberapa tokoh terkenal. Pada zaman dahulu, atom menjadi buah pikiran 2 orang tokoh dari Yunani yang bernama Leucippus dan Democritus. Keduanya adalah tokoh filsafat terkenal.
Leucippus dan Democritus meyakini bahwa segala sesuatu di dunia ini terdiri dari partikel – partikel kecil, serta partikel tersebut tidak dapat dibagi. Pada saat itu mulai muncul nama partikel penyusun segala benda di bumi ini termasuk manusia, yaitu atomos.
Atomos sendiri merupakan bahasa Yunani, artinya tidak terbagi – terbagi. Kemudian teori tentang atomos semakin berkembang dari zaman ke zaman. Teorinya terus dikembangkan hingga menjadi sempurna dan bisa diterima oleh akal manusia.
Perkembangan Teori Atom Menurut Tokoh
Terdapat perjalalan di mana teori atomos terus dikembangkan oleh beberapa tokoh. Mungkin kamu pernah mendengar nama tokoh yang mengembangkannya, mulai dari Dalton, Sir Thompson, Rutherford, Bohr dan seterusnya. Berikut adalah teori dari beberapa tokoh itu.
1. John Dalton
John Dalton atau lebih sering disebut Dalton adalah salah satu ilmuwan yang turut menjadi bagian dari perkembangan teori atom pada tahun 1803. Dalton menyatakan bahwa partikel – partikel ini sebenarnya memiliki bentuk bulat dan didasari oleh hukum kekekalan massa.
Dalton juga menyampaikan bahwa atom dengan unsur senyawa sejenis pasti memiliki sifat yang sama. Sedangkan jika unsurnya berbeda pasti sifatnya juga berbeda. Partikel kecil ini juga bisa bergabung dengan lainnya sehingga tersusun dan membentuk sesuatu.
Namun pernyataan Dalton memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat menggambarkan bagaimana partikel kecil dapat bergabung dengan lainnya sehingga membentuk suatu benda.
2. Thompson
Pada tahun 1897, terdapat perkembangan teori atom lain yang dicetuskan oleh Thompson atau Sir Joseph John Thompson. Thompson menyempurnakan teori Dalton sebelumnya yaitu adanya penemuan elektron atau partikel bermuatan negatif serta sinar katode.
Penemuan Thompson menjelaskan bahwa atom seperti bola pejal atau rot kismis. Hal ini karena atom memiliki bentuk bola namun terdapat sebaran elektron. Selain itu juga terdapat pernyataan bahwa atom bukan bagian paling kecil dari sebuah zat.
Namun pernyataan Thompson memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat menjelaskan bagaimana susunan muatan positif dan negatif pada atomnya.
3. Rutherford
Pada tahun 1910, seorang tokoh bernama Rutherford dari Inggris melanjutkan perkembangan teori atom dari gurunya yaitu Sir Thompson. Rutherford melakukan penelitian bersama 2 asistennya, lalu mendapat kesimpulan berdasarkan percobaan menembakkan inti atom.
Rutherford menemukan bahwa sebuah partikel kecil memiliki muatan negatif dan positif seperti sebuah tata surya. Atom memiliki titik pusat bermuatan positif dan massa, kemudian muatan negatif yang mengelilingi pusat dan massa tersebut.
Namun tentu saja terdapat kekurangan dari gagasan Rutherford, yaitu tidak bisa menjelaskan bagaimana rotasi atau perputaran muatan negatif di sekitar pusat dan massa.
4. Bohr
Berawal dari kekurangan Rutherford tentang penjelasan lintasan atom, akhirnya seorang tokoh bernama Bohr melakukan penelitian tentang lintasan tersebut. Kemudian didapatkan perkembangan teori atom baru tentang lintasan seperti pergerakan planet – planet.
Selain itu terdapat penjelasan bahwa energi dalam setiap partikel tidak dipancarkan atau diserap. Namun ketika berpindah dari 1 kulit ke kulit lainnya, penyerapan dan pemancaran akan terjadi.
Namun pendapat Bohr tetap memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat menjelaskan spektrum yang lebih besar dari hydrogen. Selain itu tidak dapat menjelaskan tentang efek zeeman.
5. Mekanika Kuantum
Mekanika kuantum merupakan penyempurnaan dari gagasan – gagasan sebelumnya. Mekanika kuantum dijelaskan oleh tokoh Werner dan Erwin pada tahun 1933, yaitu semua partikel memiliki elektron yang bergerak seperti gelombang.
Mekanika kuantum adalah akhir dari perkembangan teori tentang atom yang dianggap sudah paling sempurna oleh berbagai tokoh kimia di dunia. Sehingga mekanika kuantum juga disebut sebagai teori atom modern yang menjadi pedoman dalam mempelajari partikel sampai saat ini.
Dalam mempelajari kimia, pembelajaran tentang partikel kecil penyusun segala sesuatu di bumi ini menjadi fokus yang penting. Dengan mempelajari perkembangan teori atom dari masa ke masa, kamu akan memahami bagaimana segala sesuatu di bumi pada akhirnya memiliki bentuk.