Meskipun minuman kopi sudah menjadi konsumsi sehari-hari, sudahkah kamu tahu apa saja jenis tanaman kopi di Indonesia? Tanaman ini memang banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Ada kopi dengan harga murah sampai harga paling mahal di Indonesia. Ketika mengetahui tipe tanamannya, kamu akan bisa mengetahui rasa khas dari kopinya.
Minuman berkafein ini memang memberikan sensasi tersendiri. Oleh karenanya, mari kenali beberapa jenis tanamannya dalam artikel ini. Mungkin saja kamu bisa menanamnya sendiri ketika tanah, ketinggian maupun kelembapan lingkungannya cocok.
Jenis Tanaman Kopi di Indonesia
Kopi termasuk tanaman dalam famili Rubiaceae yang membutuhkan cuaca hangat dan lembap untuk bertumbuh. Tumbuhan tropis ini terbagi atas beberapa jenis berikut.
1. Arabika
Jenis tanaman kopi terbilang tipe yang cukup ringkih dan sulit untuk dibudidayakan. Tipe ini memerlukan ketinggian khusus supaya bisa bertumbuh dan berbuah. Pernahkah kamu melihat tipe arabica ini ketika mengunjungi perkebunan?
Arabica punya rasa cenderung asam buah-buahan dan rasa pahit terbilang tipis. Kadar kafeinnya terbilang rendah jika dibandingkan dengan tipe lainnya.
Kalau kamu suka mengonsumsi minuman berkafein, sangat disarankan untuk memilih tipe arabica. Karena rasanya terbilang ringan jadi cocok untuk minuman sehari-hari.
Arabika juga mudah ditemukan dalam berbagai kedai di tanah air. Bali Kintamani, Aceh Gayo, Ciwidey, Tapanuli Sipirok, Papua Wamena hingga Toraja termasuk wilayah penghasil Arabika di tanah air.
Arabika bisa dianggap sebagai tipe tumbuhan kopi yang paling banyak ditanam. Kualitasnya juga cukup bagus jadi tidak heran ketika permintaannya tinggi.
Tumbuhan Arabika membutuhkan cuaca hangat dan ketinggian kira-kira 600 mdpl sampai 2000 mdpl. Tipe varietasnya yang cukup terkenal ialah Typica, Bourbon dan Catuai.
2. Robusta
Robusta punya kadar kafein tinggi jika dibandingkan jenis tanaman kopi lainnya. Bentuk biji kopinya juga lebih mungil dibandingkan dengan Arabika.
Ciri khas lainnya ialah penanaman cukup mudah dan tidak memerlukan medan yang tinggi. Bahkan, masa panennya juga lebih cepat dibandingkan dengan Arabika.
Lantas, bagaimana dengan rasa Robusta? Rasanya cenderung rubbery, pahit dan mirip gandum. Sesudah meminumnya, akan timbul rasa kering pada mulut.
Karena hampir tidak ada kadar gula dalam biji Robusta, lebih disarankan untuk menambahkan gula ketika menyeduhnya. Kalau punya asam lambung, lebih baik tidak mengonsumsi Robusta karena kadar kafeinnya bisa membuat asam lambung naik.
Tipe Robusta di tanah air ini didatangkan oleh Belanda guna menggantikan tipe Arabika. Pada masa itu, Arabika banyak terserang hama karat daun. Jadi, Robusta kemudian ditanam supaya lebih kuat menahan hama.
Mengingat tipe Robusta kuat menahan hama, perawatannya terbilang mudah. Namanya yang Robust sendiri memang punya arti kuat. Akan tetapi untuk harga atau kualitasnya masih dibawah Arabika.
3. Liberika
Jenis tanaman kopi Liberika memang tidak populer layaknya Robusta atau Arabika. Mungkin saja kamu juga jarang menemukannya ketika berkunjung ke kedai kopi atau kafe.
Padahal, Liberika punya rasa serupa dengan Robusta. Namun, aromanya lebih smokey atau beraroma asap. Rasanya mirip tembakau dan biasanya cocok disandingkan dengan rokok.
Kadar kafeinnya juga terbilang rendah daripada tipe lainnya. Alasan mengapa Liberika jarang dijumpai ialah kurangnya permintaan konsumen. Sehingga para petani lebih memilih menanam Arabika yang harganya cukup mahal dan permintaannya tinggi.
Sebenarnya ukuran biji Liberika cukup besar dibandingkan Arabika atau Robusta. Akan tetapi, begitu sudah dijemur, beratnya menyusut hingga tersisa 10% dari buah basahnya.
Banyaknya penyusutan berat inilah yang membuat biaya panen menjadi mahal dan memberatkan petani. Jadi, tidak heran apabila petani lebih menyukai tipe lainnya.
Namun, kamu masih bisa menjumpai tipe Liberika di kawasan Jember, Kepulauan Riau hingga Kuala Tungkal. Meskipun tidak populer, tipe Liberika masih tersedia di tanah air.
4. Excelsa
Ada lagi jenis tanaman kopi yang juga kurang populer, yakni Excelsa. Excelsa punya rasa cenderung masam mirip masamnya buah-buahan. Bedanya dengan Arabica, Excelsa rasanya gurih.
Bahkan, kadang-kadang rasanya mirip whiskey, seolah tercampur dengan alkohol, padahal sebenarnya tidak. Kamu bisa menemukan Excelsa di kawasan Temanggung, Jawa Tengah.
5. Tropika
Tropika punya rasa unik bercampur rempah-rempah. Biji kopinya berukuran lebih kecil daripada Arabika maupun Robusta. Biasanya tumbuh di kawasan dengan ketinggian 400 mdpl sampai 1200 mdpl.
Setiap tipe tumbuhan kopi pasti punya karakter tersendiri, termasuk rasa, aroma maupun kebutuhan pertumbuhannya. Oleh karenanya, penting untuk tahu jenis tanaman kopi ketika ingin menanam tumbuhannya atau menikmati minumannya.