Apa Saja Tradisi Maulid Nabi yang Ada di Pulau Jawa

Anda pasti penasaran apa saja tradisi Maulid Nabi yang dilakukan di Pulau Jawa. Karena memang ada beberapa tradisi berbeda untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW itu sendiri.

Umumnya seluruh umat muslim pasti akan menyambut dengan suka cita hari besar kelahiran Nabi. Bahkan di beberapa daerah nusantara akan mengadakan tradisi perayaan yang tentunya sangat ramai.

Salah satu daerah yang erat dan cukup kental adat tradisi hari besar ini ialah Pulau Jawa. Tapi biasanya juga perayaan tersebut menggabungkan antara nilai-nilai islam serta adat di daerah setempat.

Tradisi di Pulau Jawa sendiri tersebar di sejumlah wilayah dan tentunya berbeda-beda. Mulai dari Jogjakarta, Kudus, serta Madura, salah satu yang paling populer ialah Grebeg Maulud di Jogja.

Beberapa Tradisi Maulid Nabi di Pulau Jawa

Merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sendiri merupakan satu momen yang paling ditunggu oleh umat muslim. Karena itulah beragam kegiatan akan dilakukan, termasuk kegiatan perayaan turun temurun di sejumlah tempat.

Di Pulau Jawa, Anda akan melihat beberapa tradisi berbeda di tiap wilayah untuk merayakan hari lahirnya Nabi ini. Berikut sejumlah perayaan yang dilakukan masyarakat untuk memperingati hari besar Nabi:

1. Grebeg Maulud (Jogja)

Tradisi ini dilakukan masyarakat Jogjakarta tepatnya pada tanggal 12 bulan Rabiul Awal. Aktivitas ini memang diadakan tiap tahun di kawasan Keraton Jogja dan awalnya dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sama layaknya tradisi Maulid Nabi di daerah lainnya, Grebeg Maulud ini dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur atas lahirnya Nabi Muhammad. Selain itu juga merupakan bentuk perayaan adanya kemakmuran serta nikmat yang diberikan.

Grebeg Maulud sendiri punya berbagai acara, seperti pasar malam populer atau sekaten. Acara puncaknya ditandai dengan adanya arak-arakan gunungan atau hasil bumi dan dibawa keliling keraton setelah itu direbutkan masyarakat.

2. Angkaan Bherkat

Perayaan selanjutnya ini merupakan sebuah acara yang sering dijalankan oleh penduduk Bawean, Gresik ketika merayakan Maulid Nabi. Beda dengan gunungan hasil bumi dari Grebeg Maulud.

Karena dalam acara ini masyarakat Bawean akan isi embernya dengan makanan. Bukan hanya hasil bumi saja, melainkan juga nasi, lauk, buah, serta perlengkapan dapur.

Namun ember yang digunakan tidak biasa begitu saja, karena nanti akan dihias seperti pagar dari bambu dan menjulang ke atas. Kemudian nanti tepat di ujung-ujungnya akan ditusuk telur rebus.

Bisa juga benda lain karena fungsinya ialah sebagai hiasan. Nanti dipenghujung acara, setelah salawat serta doa dibacakan, angkaan ember tersebut dibagikan ke masyarakat yang ikut dalam acaranya.

3. Kirab Ampyang

Selanjutnya ada tradisi Maulid Nabi yang kerap dilakukan oleh masyarakat Loram Kulon, Kudus. Kirab Ampyang ini ialah sebuah kegiatan di mana memang selalu dilakukan tiap tahunnya, 12 Rabiul Awal.

Kegiatan ini jadi salah satu tradisi sejak jaman Tje Wie Gwan yakni Tionghoa Muslim dari Campa. Ia merupakan seseorang di mana telah membangun Masjid Wali Loram Kulon di tahun 1596-1597.

Seperti namanya, Kirab Ampyang ini ialah kegiatan arak-arakan yang isinya ialah makanan dan dihias menggunakan ampyang, kerupuk kudus. Nanti ampyang disusun dengan rapi membentuk beragam hal.

4. Panjang Jimat

Tiap tahunnya pada 12 rabiul Awal akan dilakukan tradisi Maulid Nabi Muhammad di Keraton Cirebon. Apabila diartikan, panjang sendiri ialah lestari atau abadi sementara jimat yakni pusaka.

Dalam perayaan Panjang Jimat ini, penduduk akan melihat arakan makanan. Di mana berciri khas nasi tujuh rupa atau nasi jimat yang asalnya dari Bangsal Jinem.

Sebelum melakukan kirab makanan, dimulai dari siraman panjang yakni mencuci alat makan serta guci. Selain itu juga mencuci senjata yang nantinya akan dipakai selama proses tradisi dijalankan.

5. Muludan

Umumnya tradisi Maulid Nabi ini dilakukan masyarakat yang membawa tumpeng ke masjid terdekat. Beda dengan biasanya, karena dalam acara tersebut isinya ialah buah yang ditusuk memakai lidi kemudian dibentuk tumpeng.

Selain membagikan tumpeng, tradisi Mauludan ini juga akan diisi dengan acara ceramah kisah nabi serta riwayat hidupnya.

Merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW bagi umat muslim merupakan satu hal yang menyenangkan. Masih ada tradisi Maulid Nabi yang dilakukan di daerah lain, Anda bisa mencari tahunya sendiri.