Inilah 8 Macam Salat Sunah Beserta Waktu Pelaksanaannya

Ada berbagai macam salat sunah bisa dijalankan oleh umat muslim. Sunah dalam konteks ini maksudnya adalah tidak wajib dilakukan. Bila meninggalkannya tidak berdosa, tapi akan memperoleh pahala bila melakukannya.

Jadi, bisa dikatakan ibadah yang dianjurkan karena akan memberikan pahala lebih. Jenis salat ini melengkapi salat fardhu atau yang sifatnya wajib. Bagi umat muslim yang ingin meningkatkan amal ibadah serta pahala, biasanya menjalankannya.

Bukan hanya meningkatkan jumlah pahala saja, melaksanakan salat jenis sunah memiliki keutamaan lebih spesifik yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Berikut akan dibahas macamnya beserta waktu pelaksanaan masing-masing.

Inilah Daftar 8 Macam Salat Sunah Beserta Waktu Pelaksanaannya

Sebenarnya ada banyak salat yang jenisnya sunah. Setiap jenis memiliki keutamaan dan waktu pelaksanaan berbeda-beda. Inilah daftar 8 macam salat sunah yang bisa Anda jadikan referensi untuk dijalankan:

1. Dhuha

Macam salat sunah pertama adalah dhuha yang boleh dilaksanakan berjamaah maupun sendirian. Waktu pelaksanaannya adalah ketika matahari terbit sekitar jam 7 pagi sampai terasa panas menjelang waktu dzuhur. Naiknya kira-kira sekitar 7 hasta atau jam 11 siang.

Disarankan waktu pelaksanaannya pada seperempat kedua hari atau kisaran jam 9 pagi. Setiap satu kali salam terdiri dari dua rakaat. Anda bisa menjalankannya sebanyak 2, 8 hingga 12 rakaat.

2. Istikharah

Istikharah merupakan salat jenis sunah yang terdiri atas dua rakaat. Tujuan pelaksanaannya adalah untuk memohon petunjuk terhadap Allah SWT agar membantu membuat keputusan dalam memilih dua pilihan yang dirasa cukup sulit ditentukan.

Biasanya istikharah dijalankan oleh mereka yang sedang ragu dengan dua pilihan pekerjaan atau pasangan. Waktu pelaksanaannya bisa sendiri dan kapan saja. Tapi, waktu utamanya yaitu seperti ketika menjalankan tahajud agar bisa lebih khusyu’.

3. Idul Fitri serta Idul Adha

Macam salat sunah selanjutnya adalah yang dilaksanakan setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Jumlah rakaat keduanya sebanyak dua. Keduanya memiliki tata cara pelaksanaan yang hampir sama.

Perbedaannya hanya pada niat dan hari pelaksanaannya. Sedangkan waktu pelaksanaannya yaitu ketika matahari tergelincir, biasanya sekitar jam 6 hingga 8 pagi. Dari segi tata cara pelaksanaan berbeda dari biasanya.

Sebelum membaca surat Al-Fatihah akan dilakukan takbir sejumlah 7 kali pada rakaat pertama. Sedangkan pada rakaat kedua, jumlah takbirnya sebanyak 5 kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

4. Rawatib

Rawatib merupakan salat jenis sunah yang waktu pelaksanaannya sebelum serta sesudah menjalankan salat fardhu. Namanya qobliyah bila dilaksanakan sebelum salat fardhu. Sedangkan pelaksanaan sesudahnya dinamakan ba’diyah.

Macam salat sunah satu ini merupakan yang paling umum dijalankan oleh umat muslim. Tidak semua salat fardhu memiliki qabliyah dan ba’diyah. Untuk subuh tidak ada ba’diyah.

Sedangkan ashar tidak ada ba’diyah, maghrib tidak ada qabliyah. Baik itu qabliyah atau ba’diyah masing-masing dilaksanakan sebanyak 2 rakaat. Tapi, khusus untuk ba’diyah dzuhur bisa dilakukan sebanyak 4 rakaat.

5. Tahajud

Tahajud merupakan salat jenis sunah yang waktu pelaksanaannya pada malam hari. Bisa sesudah isya’ sampai menjelang subuh dan sesudah tidur. Meskipun durasi tidurnya tidak lama, sudah dikatakan tahajud.

Minimal jumlah rakaat tahajud yaitu 2 dan jumlah maksimalnya tidak terbatas. Waktu yang diutamakan menjalankan tahajud yaitu jam 1 sampai menjelang subuh atau bisa dikatakan sepertiga malam terakhir.

6. Tahiyatul Masjid

Macam salat sunah lainnya adalah tahiyatul masjid yang memiliki tujuan menghormati masjid sebagai rumah Allah. Jumlah rakaatnya sebanyak dua. Sebelum duduk, disarankan ketika masuk masjid tahiyatul masjid sebanyak dua rakaat lebih dulu.

Waktu pelaksanaannya bisa kapan saja saat berada di dalam masjid. Dengan tambahan catatan, hanya bisa dilaksanakan sebelum iqamah berkumandang. Cara pelaksanaannya sama dengan lainnya, perbedaan hanya pada niatnya saja.

7. Tarawih

Tarawih merupakan salat jenis sunnah yang dijalankan sesudah isya’ hanya pada bulan Ramadan. Secara umum, tarawih dilaksanakan dengan jumlah rakaat sebanyak 11. Tapi, ada juga yang 23 rakaat.

8. Witir

Terakhir adalah witir, yang biasanya dilaksanakan sesudah tarawih. Jumlah rakaat witir ganjil, mulai dari 1, 3, 5, 7 sampai 11. Ingin melakukan jumlah rakaat mana, bisa disesuaikan keinginan masing-masing.

Walaupun sifatnya tidak wajib, tidak ada salahnya melaksanakan salat ini sebagai upaya meningkatkan amal ibadah serta pahala. Tapi, penting diingat bahwa ketika ingin melaksanakan macam salat sunah, sebaiknya pahami dengan baik waktu dan tata caranya terlebih dahulu.